Oleh: Mario Senjaya
Pada kesempatan baksos
kali ini, keluarga besar Yayasan Kridha Bahtera Kasih (YKBK) berkesempatan mengunjungi Yayasan House Of Mercy
(HOME) yang berdiri di Cilincing sejak Februari 2009. Yayasan ini memberikan
bimbingan belajar gratis untuk anak-anak usia SD hingga SMA lewat tenaga guru
sukarelawan, juga bantuan biaya sekolah dan kelas pendidikan anak usia dini
(PAUD) dan TK. Saat ini HOME menaungi kurang lebih 400 anak.
Kami berangkat dari meruya
pukul 11.00 WIB membawa bingkisan dan sumbangan. Pukul
12.00 kami tiba di lokasi. Bunda Yudith dan kakak-kakak pengurus HOME dengan
ramah menyambut kami. Bunda Yudith langsung membuka pertemuaan dengan sharing kisah
awal mula HOME berdiri, perjuangan beliau dari awal masuk ke lingkungan
Cilincing yang sempat menimbulkan penolakan dari masyarakat sekitar, latar
belakang anak-anak asuhan yang sebagian besar terlantar terkena narkoba, jarang
mandi, kekurangan makan serta tidak mendapatkan pendidikan yang layak pada usia
mereka karena ditinggal kerja oleh orang tuannya seharian. Bunda Yudith dan kakak-kakak pengurus HOME dengan penuh kasih dan sabar mulai mengurus anak-anak. Dengan
keterbatasan sumber daya yang ada, mereka mulai mengurus anak-anak, memberikan
makan, membuka kelas belajar dari pagi sampai malam serta yang paling penting,
mengajarkan etika-etika baik sebagai modal awal tumbuh kembang anak-anak.
Acara
kemudian dilanjutkan kata sambutan dari Ketua Pelaksana Harian YKBK Pak Tjahja.
Setelah itu kami langsung disuguhi penampilan tari dari anak-anak HOME, lalu
ditutup dengan makan siang bersama, pembagian bingkisan lalu foto bersama.
Tidak terasa waktu menunjukan pukul 14.00. Kami pun harus pamit dan
melanjutkan kunjungan ke tempat
berikutnya.
Tempat
berikutnya kami dapatkan hasil kolaborasi dengan Care Channels International
(CCI) atau Yayasan Jembatan Kasih. Segera kami begegas menemui Pak Hendrik dari
CCI yang akan membanntu mengantarkan kami mengunjungi rumah belajar di
daerah Kalibaru, Cilincing. Ada sekitar
35 anak yang aktif dibimbing agar mereka terhindar dari pengaruh negatif
kerasnya kehidupan di Cilincing, seperti ancaman narkoba dan perdagangan
manusia.
Setelah
sampai disana, kami langsung disambut oleh anak-anak serta kakak pembimbing.
Disana kami diceritakan bahwa anak-anak disana rentan digunakan sebagai kurir
narkoba. Saat mereka sedang main di warnet, mereka ditawari akan diberikan
upah Rp.5,000 untuk mengantarkan barang terlarang tersebut. Setelah itu kami
juga menyempatkan diri bernyanyi bareng dengan anak-anak, lalu pertemuan kami
ditutup dengan pembagian bingkisan alat tulis serta meja lipat. Sekedar informasi, saat itu anak-anak masih
menggunakan box-box sayur untuk meja belajar sehari-hari.
Selesai sudah baksos
pertama YKBK di tahun 2017 ini. Semoga YKBK dapat terus berkarya menebar kasih untuk berbagi
dan peduli sesama melalui tindakan nyata. Salam KBK.
Foto-foto di HOME:
Foto-foto di Kalibaru-CCI:
Selanjutnya kegiatan baksos KBK ini dapat dilihat melalui video dengan mengakses:
https://www.youtube.com/watch?v=jt6BuKelcUs