[5] [recent] [slider-top-big] [TERBARU]
You are here: Home / Hukum Allah Atas Rejeki

Hukum Allah Atas Rejeki

| No comment
 

Alam semesta diciptakan Allah sungguh sangat harmonis dan teratur. Setiap pagi matahari terbit dari timur dan terbenam di bagian barat. Bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan yang sama, demikian dengan bulan sebagai satelit bumi.

Banyak diantara kita yang tidak menyadari hal tersebut sebagai suatu keteraturan yang tidak ternilai harganya. Prinsip keteraturan - Alam Semesta. Bayangkan saja jika alam semesta ini keluar dari prinsip keteraturan itu, maka hancurlah bumi dan semesta alamnya. Maha Kuasa Allah yang telah menjaga alam ini dengan segala keteraturannya.


Manusia diciptakan oleh Allah merupakan bagian dari alam semesta itu yang diberi kuasa untuk mengenali, mengetahui dan memeliharanya (Kalifah). Organ tubuh kita diciptakan oleh-Nya ibarat sebuah mesin kompleks yang bekerja dengan penuh keteraturan, sebagian dari mesin itu otomatis, sebagian lagi semi otomatis dengan berbagai kemampuan yang luar biasa. Selama keteraturan organ-organ tubuh kita terjaga, maka rasa nyaman, sehat dan bahagia yang kita rasakan.

Sebagai kalifah maksudnya, manusia diciptakan untuk menjadi pemelihara/penguasa yang mengatur segala yang ada di bumi, seperti: tumbuhan, hewan, hutan, air, sungai, gunung, laut, perikanan dan sebagainya, manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk keutuhan kebaikannya. Bila demikian seharusnya, kehidupan manusia tercukupi semuanya.

Bila Allah menciptakan begitu sempurna, adakah aturan atau hukum baik yang tersurat maupun tersirat atas rejeki umat manusia yang diciptakannya itu?

Dari sekian banyak aturan atau hukum yang tertulis, mari kita perhatikan yang berikut ini:


”Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya), dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan
Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya”


"Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya"


“Rejeki itu bagaikan uang di mesin ATM, bila selalu diambil akan menjadi tipis saldonya.
Menabunglah (berdermalah) maka akan ada bunganya dan rejeki itu langgeng”


Masihkah kita ragu akan firman tersebut di atas?


Mungkin ada diantara kita yang berpendapat "Hemat Pangkal Kaya" seturut pepatah yang sangat dikenal. Hemat adalah perbuatan yang baik bila dilakukan secara benar, bila caranya tidak benar malah menjadi kikir/pelit. Yang terakhir ini akan membuat kehidupan kita menderita dan kesan yang ditimbulkan bukannya kaya tetapi miskin. Lagi pula rejeki yang dibicarakan disini bukan semata-mata mengenai uang, melainkan keutuhan Bahagia dan Sejahtera kehidupan seseorang.