[5] [recent] [slider-top-big] [TERBARU]
You are here: Home / Panduan Tapa Brata Warga KBK - VI. Penyatuan aku dengan Aku

Panduan Tapa Brata Warga KBK - VI. Penyatuan aku dengan Aku

| No comment
Penyatuan  aku dengan Aku
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo




Diperlukan pengaturan stamina yang akurat. Tuhan tak pernah salah memilih, kepada siapa anugerah diberikan. Wadah kita siapkan, semoga kita mampu mengelola anugerah Tuhan dengan bijaksana.
Ternyata Cinta Yang Tulus itu abadi, ketulusan Cinta orang tua terhadap anak-anaknya dan Cinta Tuhan terhadap seluruh ciptaan-Nya. Semoga bermanfaat.
Latihan pernapasan dalam tahap ini adalah napas 4 sisi dengan kombinasi napas dada, napas perut dan napas diafragma.
Lakukan latihan pernapasan selama +/- 15 menit.
Pada waktu napas dada: 
  • Hisap napas konsentrasikan dalam hati, "Rencana Tuhan menjadi rencanaku". 
  • Tahan napas di dalam dada, "Rencanaku di dalam rencana Tuhan". 
  • Hembus napas, "Rencana Tuhan dan rencanaku menyatu".  
  • Tahan di luar dada dikosongkan, "Rencanaku tiada, yang ada Rencana Tuhan".

Lanjut dengan napas perut, tetap napas 4 sisi: 
  • Hisap napas, "Kehendak Tuhan menjadi kehendakku". 
  • Tahan napas di dalam perut, "Kehendakku di dalam Kehendak Tuhan". 
  • Hembus napas, "Kehendak Tuhan dan Kehendakku menyatu". 
  • Tahan napas perut dikosongkan, "Kehendakku tiada, yang ada Kehendak Tuhan".

Lanjut dengan napas diafragma, tetap napas 4 sisi: 
  • Hisap napas diafragma maju dada dan perut dipenuhkan, "Rencana dan Kehendak Tuhan menjadi rencana dan kehendakku". 
  • Tahan napas di dalam diafragma (dada dan perut tetap penuh), "Rencana dan Kehendakku, di dalam Rencana dan Kehendak Tuhan". 
  • Hembus napas, "Rencana dan Kehendak Tuhan dan rencana dan kehendakku, menyatu". 
  • Tahan napas di luar diafragma (dada dan perut dikosongkan), "Rencana dan Kehendakku tiada, yang ada Rencana dan Kehendak Tuhan".
Sungguh latihan ini perlu penghayatan yang luar biasa. “Latihan ini tidak boleh diberikan kepada siapapun tanpa bimbingan Pembina. Kalau ada pelanggaran pesan, bila terjadi hal-hal yang di luar harapan bukan tanggung jawab Pembina.
Tahap 6 merupakan latihan puncak kegiatan spiritual kita sebelum tahap Penobatan.

VI. A. Doa Penyerahan
Rencanaku tiada yang ada Rencana Tuhan.
Kehendakku tiada yang ada Kehendak Tuhan.
Rencana dan kehendakku tiada, yang ada Rencana dan Kehendak Tuhan.
Bagiku Tuhan adalah segalanya dan aku menjadi tiada.
Aku buka pintu, di balik daun pintu yang ada adalah DIA, Tuhanku.
Aku buka jendela, di balik daun jendela yang adalah DIA, Tuhanku.
Aku berjumpa dirimu, di dalam dirimu yang ada hanyalah DIA, Tuhanku.
Bagiku Tuhan adalah segalanya. Selamat Berkarya, engkau adalah kepanjangan Tangan-Nya.
Engkau bagian dari Maha Karya Tuhan.
Engkau bahagia sepanjang segala masa. Amin.

Tut Wuri Handayani, Hayu Mengesti Tunggil.

Untuk membangun persatuan dan kesatuan diperlukan spirit yang luar biasa yang tak kunjung padam, tak lekang kena teriknya matahari dan tak lebur diterpa hujan deras.
VI. B. Manusia dengan Egonya
Adalah lebih sulit membangun persatuan dan kesatuan antara kita sesama manusia dibandingkan dengan membangun persatuan dan kesatuan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Kita tahu siapa diri kita dan kita belajar tahu siapa mereka. Kita tahu siapa diri kita dan siapa pula Tuhan Yang Maha Esa. Dari situ kita tahu bahwa membangun persatuan dengan sesama manusia lebih sulit. Mengapa demikian.
Contoh kecil, kita mohon ampunan pada Tuhan, maka segera diampuni. Tetapi kalau kita minta maaf kepada sesama tidaklah semudah itu dimaafkan. Kalau Tuhan punya janji, pasti ditepati sementara janji manusia kadang sulit ada kepastian kalau akan ditepati. Rencana Tuhan sudah pasti, rencana manusia mudah berubah. Kehendak Tuhan pasti terjadi, apa yang menjadi kehendak manusia belum tentu konsisten, apalagi pasti untuk ditepati.
Dalam membangun persatuan dan kesatuan kemurnian unsur KeTuhanan yang ada pada kitalah yang menyatu dengan unsur KeTuhanan pada Tuhan. Jadi siapa yang menyatu dengan Tuhan? Kita segera bisa menjawabnya.
Kita membangun persatuan dan kesatuan dengan Tuhan dan kita laksanakan terus sepanjang hayat masih dikandung badan. Kita silaturahmi sepanjang waktu. Mintalah pada-Nya dan semakin sering diminta Tuhan semakin sayang kepada kita. Berbeda dengan manusia. Apakah begitu?
Bapak cuma bisa Tut Wuri Handayani saja, biarlah Tuhan langung yang mewartakannya, atau melalui manusia/makaikat yang menjadi kepercayaan-Nya.
Para pendahulu kita dengan bijak menyampaikan "Carilah dulu olehmu Kerajaan Allah." Nah, saudaraku, kita sudah temukan. Selamat melatih diri dengan tekun. Suatu ketika bapak bisa berguru kepadamu, kepada yang telah bertahta di singgasana Kerajaan Hatimu. Insya Allah.
VI. C. Hati Kita Tahta-Nya
Saat ini ketika Tuhan menebarkan Sabda/Firman-Nya ke dunia, kita menyiapkan Kerajaan Hati kita dan seisinya siap mendengar panggilan-Nya. Rencana dan kehendak kita telah tiada, yang ada hanyalah rencana dan kehendak-Nya. 
Kita telah menyatu. Kita telah tiada, yang ada hanyalah Dia. Di balik daun pintu, di balik daun jendela, di dalam rumah, di halaman serambi rumah kita, di dalam dirimu di luar dirimu, di dalam kata-kata dan setiap tingkah lakumu serta yang tergelar di bawah langit di permukaan bumi sejauh cakrawala pandangan kita, yang ada hanyalah DIA.
Sungguh tak ada yang mengherankan oleh sebab aku adalah Aku dan Aku adalah AKU. Lalu wahai manusia apa yang engkau cari, semua telah ada padamu oleh sebab kamu ada di dalam DIA. Bersyukurlah bahwa dirimu tidak memiliki apapun oleh sebab dirimu bagian dari DIA. Dirimu telah tiada, yang ada DIA. Aku bahagia, total, seperti yang terdahulu ketika sebelum aku di dunia.
Inilah saat kebangkitan kita. Bangkit dari kematian, hijrah memasuki hidup yang sesungguhnya. Saudaraku, masih adakah diantara kamu yang takut berbuat baik dan mau masuk di kebahagiaan abadi (sorga yang kekal) sendirian? Tuhan Besertamu. Amin.
Banyak di antara mereka berpendapat, "Komunitas doa Senin Kamis 22" tidak akan berjalan lama. Tetapi dengan keyakinan penuh saya bantah, "Melihat kenyataan dan buah dari doa bersama komunitas doa Senin Kamis 22 akan lestari."
Sudah barang tentu Insya Allah.
Maju terus, perjuangan kita tak mungkin surut oleh sebab tak seorangpun yang mau menderita kerugian. Yang teratur dan berkesinambungan lebih disukai Tuhan. Amin.
Bahkan setelah kita nanti selesai melewati dengan sukses kita tetap mati raga dengan puasa/berpantang Senin Kamispun, luar biasa. Buahnya bisa dirasakan bagi yang ikut menjalankan. Itu hampir dibilang 99 persen pasti. Yang 1 persen adalah ketentuan kodrat.
Sukses pada Bulan Tirakatan, lanjut. Yang paling kita rasakan adalah pembenahan diri kesehatan kita  dengan menciptakan anti toksin dalam tubuh kita mantap. Insya Allah jauh dari penyakit. Racun-racun dalam tubuh disterilkan. Cukup Senin Kamis saja nanti. Itu sudah luar biasa. Semangat.

VI. D. Citra Allah
Dalam tahap Penyatuan nyata bagi kita bahwa sesungguhnya manusia itu citra Tuhan. Semisal kita berkaca di air yang jernih apalagi yang murni. Di situ nampak jelas gambaran kita. Begitulah citra Tuhan yang ada pada kita, citra Allah.
Tetapi manusia pada hakekatnya adalah tetap manusia yang merupakan citra Allah. Sebagai gambaran-Nya. Dalam segalanya tetap bukan Tuhan walau memang di dalam diri pribadi manusia ada anasir ke-ILLAHI-an yang merupakan bagian dari Tuhan.
Yang Maha Kuasa adalah Allah yang menjadi sesembahan kita yang bagi-Nya tidak ada satupun yang mustahil yang kodratnya selaras dengan kodrat alam ciptaan-Nya. Bahkan kadang ada ungkapan orang bijak yang sambil berseloroh, "Bagi Tuhan tidak ada satu hal pun yang mustahil." Walau memang sampai sekarang belum pernah terdengar berita apalagi suatu kenyataan bahwa nenek-nenek dirubah Tuhan menjadi seorang gadis (yang muda belia). Tetap memperhatikan dan mengacu kodrat alam oleh sebab kodrat alam merupakan bagian dari kodrat Tuhan juga.
Saudaraku, mari kita sesuaikan diri kita dengan kodrat Tuhan dengan mengacu pada penyesuaian diri terhadap rencana dan kehendak Yang Maha Kuasa sehingga kita menjadi tiada dan yang ada hanyalah DIA, Tuhan kita.
Setinggi-tingginya burung terbang akan kembali ke pelimbahan juga. Saudaraku mari saya hantarkan sujud bagi yang masih melek atau baru terbangun dari tidur. Kasih Allah boleh kita jemput.
Lanjut usia bukanlah persyaratan Tuhan memanggil umat-Nya kembali ke hadirat-Nya meninggal dunia. Atau menunggu kita sakit terlebih dahulu. Tidak pula menunggu sampai kita berbekal cukup atau kita siap menyambut Sang malaikat pencabut nyawa. Melainkan...
Oleh sebab itu saudaraku jangan takut berbuat baik, menjadi orang baik dan menyiapkan bekal kebaikan. Kita tinggalkan nanti dunia ini menyambut panggilan dengan cara yang baik, dalam kondisi yang baik di tempat yang baik. Syukur di kala kita sedang "sujud kepada-Nya." Kita dunia ini dan seisinya dalam keadan yang baik. Sujud lebih baik daripada tidur.
Harapan kita, kita dipanggil Tuhan dengan cara yang baik, dalam kondisi yang baik, di tempat yang baik. Yang kita tinggalkan semua dalam keadaan baik. Kami doakan kepadamu saudaraku, semoga demikian. Insya Allah.
Saudaraku, Kamis hari ini hari ke-41 kita menjalani laku Tapa Brata, tapa bratanya insan modern abad kini. Mengurangi makan dan tidur serta kesenangan-kesenangan duniawi yang lain. Fokus terhadap komit kita mengabdi kepada Tuhan, berusaha menjadi insan kamil yang taat kepada Yang Maha Kuasa.
Kita tetap melaksanakan tugas sehari-hari dengan baik. Mencari nafkah dan aktivitas lain tetap kita jalankan. Kita tetap berusaha mencukupi kebutuhan, baik fisik mental dan sosial. Kita tetap mengabdi pada Sang Khalik dengan tulus. Kita bukan insan yang cengeng yang minta dimanja oleh Tuhan sekalipun. Kita semua pejuang kemanusiaan yang tangguh dan siap menghancurkan segala hal yang membuat iman kita menjadi terkorosi/keropos. Segala upaya kita lakukan untuk menyongsong hari esok, hari yang menjanjikan, hari-hari di mana kita bersama Tuhan senantiasa memasuki suasana kasih penuh dengan kedamaian.
Tuhanku, ini kami keluarga besar Kridha Bahtera Kasih menyatukan diri dengan-Mu menyatu dalam rencana dan kehendak. Kami merelakan diri melakukan tapa brata ini dengan ikhlas dan tawakal oleh sebab iman kami. Izinkanlah kami memuliakan nama-MU dan kami menjadi tiada, yang ada hanyalah ENGKAU Tuhan Kami. Puji syukur kami ya Allah. Amin.
Berbahagialah orang yang menyadari keterbatasan dirinya sebagai makhluk Tuhan, oleh sebab dengan itu akan selalu waspada. 

VI. E. Keseimbangan 
Dalam rangka mewujudkan baktinya, setiap warga Kridha Bahtera Kasih memajukan dirinya untuk memiliki kemampuan yang memadai/keahlian khusus yang dibutuhkan masyarakat yang belum dimiliki oleh warga yang lainnya.
Dalam mewujudkan baktinya, warga Kridha Bahtera Kasih bekerja sama bahu membahu saling isi mengisi saling membantu menciptakan keberhasilan warga Kridha Bahtera Kasih dalam kehidupan pada umumnya di masyarakat.
Hidup berdampingan secara damai, senantiasa berusaha menjadi warga yang patut diteladani dalam tata kehidupan masyarakat sebagai pelopor kemajuan dari Bangsa Indonesia di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mewujudkan bakti kita dituntut adanya Persatuan dan Kesatuan sesama warga dan Penyatuan rencana dan kehendak dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Kita memiliki daya juang yang tinggi. Kita bisa kaji sampai tuntas tentang rencana dan kehendak Tuhan. Tak ada lagi alasan untuk tidak sukses. Terkecuali kalau kita malas.
Hari-hari kita menjalankan tapa brata pada Bulan Tirakatan Kridha Bahtera Kasih tak berapa lama lagi akan berlalu. Terasa akan ada kehilangan kenyamanan kita bersama teman-teman silaturahmi ke haribaan Tuhan. Di mana kita bisa mengadukan segala derita dan ungkapan puji syukur kita. Namun, kita meyakini Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-Nya berjuang sendiri menghadapi gelombang lautan kehidupan yang kadang kala ganas. Tuhan berjanji akan campur tangan. Kasih-Nya sungguh tidak terbatas. Terima kasih Tuhan. Kami bangga dengan-MU. Amin.
Pemersatu antar warga Kridha Bahtera Kasih adalah Senin Kamis 22 dan Bulan Tirakatan. Kalau misalnya Warga Kridha Bahtera Kasih adalah sebuah sapu lidi maka Senin Kamis 22 dan Bulan Tirakatan adalah suhnya (tali pengikatnya).
Jadilah sebuah sapu lidi yang kuat dan kokoh sebagai Sapu Jagad menyapu segala kekotoran, dosa dan kesalahan serta liarnya hawa nafsu menjadi bersih suci jernih murni nafsu kita tetap ada namun terkendali. Selamat Pagi teman warga Kridha Bahtera Kasih tercinta.
Salam KBK, Bahagia dan Sejahtera. Amin.
Dengan silaturahmi bersama ke haribaan Allah, kita ditemukan untuk disatukan sebagai insan yang taqwa dan berbudi luhur. Syukur kalau senantiasa kita terjaga 1/3 malam terakhir ini untuk sujud.