Penyatuan aku dengan Aku
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo
VI. E. Keseimbangan
Dalam rangka mewujudkan baktinya, setiap warga Kridha Bahtera Kasih memajukan dirinya untuk memiliki kemampuan yang memadai/keahlian khusus yang dibutuhkan masyarakat yang belum dimiliki oleh warga yang lainnya.
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo
Diperlukan pengaturan stamina yang akurat. Tuhan
tak pernah salah memilih, kepada siapa anugerah diberikan. Wadah kita siapkan,
semoga kita mampu mengelola anugerah Tuhan dengan bijaksana.
Ternyata Cinta Yang Tulus itu abadi, ketulusan
Cinta orang tua terhadap anak-anaknya dan Cinta Tuhan terhadap seluruh ciptaan-Nya.
Semoga bermanfaat.
Latihan pernapasan dalam tahap ini adalah napas 4
sisi dengan kombinasi napas dada, napas perut dan napas diafragma.
Lakukan latihan pernapasan selama +/- 15 menit.
Pada waktu napas dada:
- Hisap napas konsentrasikan dalam hati, "Rencana Tuhan menjadi rencanaku".
- Tahan napas di dalam dada, "Rencanaku di dalam rencana Tuhan".
- Hembus napas, "Rencana Tuhan dan rencanaku menyatu".
- Tahan di luar dada dikosongkan, "Rencanaku tiada, yang ada Rencana Tuhan".
Lanjut dengan napas perut,
tetap napas 4 sisi:
- Hisap napas, "Kehendak Tuhan menjadi kehendakku".
- Tahan napas di dalam perut, "Kehendakku di dalam Kehendak Tuhan".
- Hembus napas, "Kehendak Tuhan dan Kehendakku menyatu".
- Tahan napas perut dikosongkan, "Kehendakku tiada, yang ada Kehendak Tuhan".
Lanjut dengan napas diafragma,
tetap napas 4 sisi:
- Hisap napas diafragma maju dada dan perut dipenuhkan, "Rencana dan Kehendak Tuhan menjadi rencana dan kehendakku".
- Tahan napas di dalam diafragma (dada dan perut tetap penuh), "Rencana dan Kehendakku, di dalam Rencana dan Kehendak Tuhan".
- Hembus napas, "Rencana dan Kehendak Tuhan dan rencana dan kehendakku, menyatu".
- Tahan napas di luar diafragma (dada dan perut dikosongkan), "Rencana dan Kehendakku tiada, yang ada Rencana dan Kehendak Tuhan".
Sungguh latihan ini perlu penghayatan yang luar
biasa. “Latihan ini tidak boleh diberikan kepada siapapun tanpa bimbingan
Pembina. Kalau ada pelanggaran pesan, bila terjadi hal-hal yang di luar harapan
bukan tanggung jawab Pembina.
Tahap 6 merupakan latihan puncak kegiatan
spiritual kita sebelum tahap Penobatan.
VI. A. Doa Penyerahan
Rencanaku tiada yang ada Rencana Tuhan.
Kehendakku tiada yang ada Kehendak Tuhan.
Rencana dan kehendakku tiada, yang ada Rencana
dan Kehendak Tuhan.
Bagiku Tuhan adalah segalanya dan aku menjadi
tiada.
Aku buka pintu, di balik daun pintu yang ada
adalah DIA, Tuhanku.
Aku buka jendela, di balik daun jendela yang
adalah DIA, Tuhanku.
Aku berjumpa dirimu, di dalam dirimu yang ada
hanyalah DIA, Tuhanku.
Bagiku Tuhan adalah segalanya. Selamat Berkarya,
engkau adalah kepanjangan Tangan-Nya.
Engkau bagian dari Maha Karya Tuhan.
Engkau bahagia sepanjang segala masa. Amin.
Tut Wuri Handayani, Hayu Mengesti Tunggil.
Untuk membangun persatuan dan kesatuan diperlukan
spirit yang luar biasa yang tak kunjung padam, tak lekang kena teriknya matahari dan tak lebur diterpa hujan deras.
VI. B. Manusia dengan Egonya
Adalah lebih sulit membangun persatuan dan
kesatuan antara kita sesama manusia dibandingkan dengan membangun persatuan dan
kesatuan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Kita tahu siapa diri kita dan kita belajar tahu
siapa mereka. Kita tahu siapa diri kita dan siapa pula Tuhan Yang Maha Esa.
Dari situ kita tahu bahwa membangun persatuan dengan sesama manusia lebih
sulit. Mengapa demikian.
Contoh kecil, kita mohon ampunan pada Tuhan, maka
segera diampuni. Tetapi kalau kita minta maaf kepada sesama tidaklah semudah
itu dimaafkan. Kalau Tuhan punya janji, pasti ditepati sementara janji manusia
kadang sulit ada kepastian kalau akan ditepati. Rencana Tuhan sudah pasti,
rencana manusia mudah berubah. Kehendak Tuhan pasti terjadi, apa yang menjadi
kehendak manusia belum tentu konsisten, apalagi pasti untuk ditepati.
Dalam membangun persatuan dan kesatuan kemurnian
unsur KeTuhanan yang ada pada kitalah yang menyatu dengan unsur KeTuhanan pada
Tuhan. Jadi siapa yang menyatu dengan Tuhan? Kita segera bisa menjawabnya.
Kita membangun persatuan dan kesatuan dengan
Tuhan dan kita laksanakan terus sepanjang hayat masih dikandung badan. Kita
silaturahmi sepanjang waktu. Mintalah pada-Nya dan semakin sering diminta Tuhan
semakin sayang kepada kita. Berbeda dengan manusia. Apakah begitu?
Bapak cuma bisa Tut Wuri Handayani saja, biarlah
Tuhan langung yang mewartakannya, atau melalui manusia/makaikat yang
menjadi kepercayaan-Nya.
Para pendahulu kita dengan bijak menyampaikan
"Carilah dulu olehmu Kerajaan Allah." Nah, saudaraku, kita sudah
temukan. Selamat melatih diri dengan tekun. Suatu ketika bapak bisa berguru
kepadamu, kepada yang telah bertahta di singgasana Kerajaan Hatimu. Insya
Allah.
VI. C. Hati Kita Tahta-Nya
Saat ini ketika Tuhan menebarkan Sabda/Firman-Nya
ke dunia, kita menyiapkan Kerajaan Hati kita dan seisinya siap mendengar
panggilan-Nya. Rencana dan kehendak kita telah tiada, yang ada hanyalah rencana
dan kehendak-Nya.
Kita telah menyatu. Kita telah tiada, yang ada
hanyalah Dia. Di balik daun pintu, di balik daun jendela, di dalam rumah, di
halaman serambi rumah kita, di dalam dirimu di luar dirimu, di dalam kata-kata
dan setiap tingkah lakumu serta yang tergelar di bawah langit di permukaan bumi
sejauh cakrawala pandangan kita, yang ada hanyalah DIA.
Sungguh tak ada yang mengherankan oleh sebab aku
adalah Aku dan Aku adalah AKU. Lalu wahai manusia apa yang engkau cari, semua
telah ada padamu oleh sebab kamu ada di dalam DIA. Bersyukurlah bahwa dirimu
tidak memiliki apapun oleh sebab dirimu bagian dari DIA. Dirimu telah tiada,
yang ada DIA. Aku bahagia, total, seperti yang terdahulu ketika sebelum aku di
dunia.
Inilah saat kebangkitan kita. Bangkit dari
kematian, hijrah memasuki hidup yang sesungguhnya. Saudaraku, masih adakah
diantara kamu yang takut berbuat baik dan mau masuk di kebahagiaan abadi (sorga
yang kekal) sendirian? Tuhan Besertamu. Amin.
Banyak di antara mereka berpendapat,
"Komunitas doa Senin Kamis 22" tidak akan berjalan lama. Tetapi
dengan keyakinan penuh saya bantah, "Melihat kenyataan dan buah dari doa
bersama komunitas doa Senin Kamis 22 akan lestari."
Sudah barang tentu Insya Allah.
Maju terus, perjuangan kita tak mungkin surut
oleh sebab tak seorangpun yang mau menderita kerugian. Yang teratur dan
berkesinambungan lebih disukai Tuhan. Amin.
Bahkan setelah kita nanti selesai melewati dengan
sukses kita tetap mati raga dengan puasa/berpantang Senin Kamispun, luar biasa.
Buahnya bisa dirasakan bagi yang ikut menjalankan. Itu hampir dibilang 99
persen pasti. Yang 1 persen adalah ketentuan kodrat.
Sukses pada Bulan Tirakatan, lanjut. Yang paling
kita rasakan adalah pembenahan diri kesehatan kita dengan menciptakan
anti toksin dalam tubuh kita mantap. Insya Allah jauh dari penyakit.
Racun-racun dalam tubuh disterilkan. Cukup Senin Kamis saja nanti. Itu sudah
luar biasa. Semangat.
VI. D. Citra Allah
Dalam tahap Penyatuan nyata bagi kita bahwa sesungguhnya
manusia itu citra Tuhan. Semisal kita berkaca di air yang jernih apalagi yang
murni. Di situ nampak jelas gambaran kita. Begitulah citra Tuhan yang ada pada
kita, citra Allah.
Tetapi manusia pada hakekatnya adalah tetap
manusia yang merupakan citra Allah. Sebagai gambaran-Nya. Dalam segalanya tetap
bukan Tuhan walau memang di dalam diri pribadi manusia ada anasir ke-ILLAHI-an
yang merupakan bagian dari Tuhan.
Yang Maha Kuasa adalah Allah yang menjadi
sesembahan kita yang bagi-Nya tidak ada satupun yang mustahil yang kodratnya
selaras dengan kodrat alam ciptaan-Nya. Bahkan kadang ada ungkapan orang bijak
yang sambil berseloroh, "Bagi Tuhan tidak ada satu hal pun yang
mustahil." Walau memang sampai sekarang belum pernah terdengar berita
apalagi suatu kenyataan bahwa nenek-nenek dirubah Tuhan menjadi seorang gadis
(yang muda belia). Tetap memperhatikan dan mengacu kodrat alam oleh sebab
kodrat alam merupakan bagian dari kodrat Tuhan juga.
Saudaraku, mari kita sesuaikan diri kita dengan
kodrat Tuhan dengan mengacu pada penyesuaian diri terhadap rencana dan kehendak
Yang Maha Kuasa sehingga kita menjadi tiada dan yang ada hanyalah DIA, Tuhan
kita.
Setinggi-tingginya burung terbang akan kembali ke
pelimbahan juga. Saudaraku mari saya hantarkan sujud bagi yang masih melek atau
baru terbangun dari tidur. Kasih Allah boleh kita jemput.
Lanjut usia bukanlah persyaratan Tuhan memanggil
umat-Nya kembali ke hadirat-Nya meninggal dunia. Atau menunggu kita sakit
terlebih dahulu. Tidak pula menunggu sampai kita berbekal cukup atau kita siap
menyambut Sang malaikat pencabut nyawa. Melainkan...
Oleh sebab itu saudaraku jangan takut berbuat
baik, menjadi orang baik dan menyiapkan bekal kebaikan. Kita tinggalkan nanti
dunia ini menyambut panggilan dengan cara yang baik, dalam kondisi yang baik di
tempat yang baik. Syukur di kala kita sedang "sujud kepada-Nya." Kita
dunia ini dan seisinya dalam keadan yang baik. Sujud lebih baik daripada tidur.
Harapan kita, kita dipanggil Tuhan dengan cara
yang baik, dalam kondisi yang baik, di tempat yang baik. Yang kita tinggalkan
semua dalam keadaan baik. Kami doakan kepadamu saudaraku, semoga demikian.
Insya Allah.
Saudaraku, Kamis hari ini hari ke-41 kita
menjalani laku Tapa Brata, tapa bratanya insan modern abad kini. Mengurangi makan
dan tidur serta kesenangan-kesenangan duniawi yang lain. Fokus terhadap komit
kita mengabdi kepada Tuhan, berusaha menjadi insan kamil yang taat kepada Yang
Maha Kuasa.
Kita tetap melaksanakan tugas sehari-hari dengan
baik. Mencari nafkah dan aktivitas lain tetap kita jalankan. Kita tetap
berusaha mencukupi kebutuhan, baik fisik mental dan sosial. Kita tetap mengabdi
pada Sang Khalik dengan tulus. Kita bukan insan yang cengeng yang minta dimanja
oleh Tuhan sekalipun. Kita semua pejuang kemanusiaan yang tangguh dan siap
menghancurkan segala hal yang membuat iman kita menjadi terkorosi/keropos.
Segala upaya kita lakukan untuk menyongsong hari esok, hari yang menjanjikan,
hari-hari di mana kita bersama Tuhan senantiasa memasuki suasana kasih penuh
dengan kedamaian.
Tuhanku, ini kami keluarga besar Kridha Bahtera
Kasih menyatukan diri dengan-Mu menyatu dalam rencana dan kehendak. Kami
merelakan diri melakukan tapa brata ini dengan ikhlas dan tawakal oleh sebab
iman kami. Izinkanlah kami memuliakan nama-MU dan kami menjadi tiada, yang ada
hanyalah ENGKAU Tuhan Kami. Puji syukur kami ya Allah. Amin.
Berbahagialah orang yang menyadari keterbatasan
dirinya sebagai makhluk Tuhan, oleh sebab dengan itu akan selalu waspada.
VI. E. Keseimbangan
Dalam rangka mewujudkan baktinya, setiap warga Kridha Bahtera Kasih memajukan dirinya untuk memiliki kemampuan yang memadai/keahlian khusus yang dibutuhkan masyarakat yang belum dimiliki oleh warga yang lainnya.
Dalam mewujudkan baktinya, warga Kridha Bahtera
Kasih bekerja sama bahu membahu saling isi mengisi saling membantu menciptakan
keberhasilan warga Kridha Bahtera Kasih dalam kehidupan pada umumnya di
masyarakat.
Hidup berdampingan secara damai, senantiasa
berusaha menjadi warga yang patut diteladani dalam tata kehidupan masyarakat
sebagai pelopor kemajuan dari Bangsa Indonesia di segala lini kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Untuk mewujudkan bakti kita dituntut adanya
Persatuan dan Kesatuan sesama warga dan Penyatuan rencana dan kehendak dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
Kita memiliki daya juang yang tinggi. Kita bisa
kaji sampai tuntas tentang rencana dan kehendak Tuhan. Tak ada lagi alasan
untuk tidak sukses. Terkecuali kalau kita malas.
Hari-hari kita menjalankan tapa brata pada Bulan
Tirakatan Kridha Bahtera Kasih tak berapa lama lagi akan berlalu. Terasa akan
ada kehilangan kenyamanan kita bersama teman-teman silaturahmi ke haribaan
Tuhan. Di mana kita bisa mengadukan segala derita dan ungkapan puji syukur
kita. Namun, kita meyakini Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-Nya berjuang
sendiri menghadapi gelombang lautan kehidupan yang kadang kala ganas. Tuhan
berjanji akan campur tangan. Kasih-Nya sungguh tidak terbatas. Terima kasih
Tuhan. Kami bangga dengan-MU. Amin.
Pemersatu antar warga Kridha Bahtera Kasih adalah
Senin Kamis 22 dan Bulan Tirakatan. Kalau misalnya Warga Kridha Bahtera Kasih
adalah sebuah sapu lidi maka Senin Kamis 22 dan Bulan Tirakatan adalah suhnya
(tali pengikatnya).
Jadilah sebuah sapu lidi yang kuat dan kokoh
sebagai Sapu Jagad menyapu segala kekotoran, dosa dan kesalahan serta liarnya
hawa nafsu menjadi bersih suci jernih murni nafsu kita tetap ada namun
terkendali. Selamat Pagi teman warga Kridha Bahtera Kasih tercinta.
Salam KBK, Bahagia dan Sejahtera. Amin.
Dengan silaturahmi bersama ke haribaan Allah,
kita ditemukan untuk disatukan sebagai insan yang taqwa dan berbudi luhur.
Syukur kalau senantiasa kita terjaga 1/3 malam terakhir ini untuk sujud.