Duduk
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo
Daya yang
menghisapku menyatu dengan Sang Hidup mengangkatku dan bersama-Nya aku duduk.
Duduk di
Singgasana Kerajaan Hatiku.
Kerajaan Hatiku yang keberadaannya sudah
sekian lama, seumur dengan aku didunia baru sekarang aku merasakan duduk di
Singgasana-Nya. Singgasana ini sebenarnya diperuntukkan bagiku.
Tetapi daya
hidup yang bersumber dari sumber Cahaya yang bergerak dan berkuasa menggerakkan
baru berkehendak saat ini aku duduk.
Cahaya hidup
yang duduk bersamaku adalah Dia yang telah mengangkat aku menjadi sahabat-Nya.
Kini aku bersama Dia. Bertahta dan saat seperti ini aku menjadi Aku.
Saat begini
deritaku menjadi tidak ada. Kedamaian saja yang ada dan Aku tidak ada keinginan
lagi. Aku seperti yang semula sebelum keberadaan Aku di dunia. Dalam
kebersamaanku dengan Dia, Aku mejadi Aku dan Aku tidak lagi berkehendak dan
berencana. Semua Dia dimana yang menghendaki aku menjadi Aku.
Tetapi
kemudian ada daya yang sungguh misteri yang mutlak mengharuskan Aku memisahkan
diri untuk kembali menjadi aku.
Kali ini
yang ada bagiku tinggal ungkapan puji syukur.
Allah Tuhanku dengan segala kelemahan dan
keterbatasan ku aku senantiasa bersyukur.