[5] [recent] [slider-top-big] [TERBARU]
You are here: Home / Panduan Tapa Brata Warga KBK - Pengantar

Panduan Tapa Brata Warga KBK - Pengantar

| No comment
Pengantar

Oleh Sudjarwo H. Mintorogo 



Kata tapa mempunyai arti pengendalian diri terhadap kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yang bersifat jasmaniah. Dilakukan dengan cara sikap hidup yang tegas; yang tidak mau dikuasai oleh keinginan-keinginan duniawi (meliputi keinginan mata, keinginan daging, dan keinginan hawa nafsu), namun mengendalikan diri seturut dengan apa yang benar, apa yang membangun, dan apa yang menjadi berkat, sehingga membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik sambil mengurangi atau meniadakan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Oleh karena itu, kita dituntut hidup dalam koridor kesucian. Sedangkan aplikasi daripada tapa berbentuk brata yaitu pengendalian indra/hawa nafsu. Jadi tujuan dari tapa brata adalah untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Pelaksanaan tapa brata dijadwalkan mulai hari ke-4 setelah hari Raya Idul Adha dan berakhir pada akhir bulan Sura (Muharam).

Yang Tertulis Dalam Kitab Suci, Menyebutkan:
  1. Roh memang penurut tapi daging lemah. Kita harus hidup dalam Roh, peka akan sabda Guru Sejati/Roh Kudus, isi Roh kita dengan Firman Tuhan.
  2. Mengendalikan diri adalah syarat utama berjalan dalam Tuhan.
  3. Latihlah pengendalian diri ini dan katakan tidak pada segala sesuatu yang jahat.
  4. Kurangnya pengendalian diri membawa kesusahan dan berujung pada dosa.
  5. Kita dapat mengendalian pikiran kita.
  6. Yang diperlukan dalam melakukan tapa brata adalah: 
  • Kemauan, Tekat, dan Semangat yang kuat.
  • Iman dan penyatuan pribadi dengan Tuhan.
  • Kesiapan untuk tidak "instan" (bersedia untuk “Jatuh-Bangun”).
  • Berjuangan dalam kesetiaan.


Sikap-Sikap selama melakukan Tapa Brata:
  1. Sabar dalam menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan.
  2. Mengalah ketika berada dalam keributan-keributan.
  3. Tetap menjaga kesucian dalam lingkungan dan pergaulan sehari-hari dalam kehidupannya.
  4. Tetap memegang teguh nilai-nilai Iman, meskipun dalam pencobaan/ujian.
  5. Kuat dalam Iman dalam masa pencobaan/ujian.
  6. Tidak menceburkan diri dalam hal-hal duniawi (Baik acara, tontonan, perbuatan, kebiasaan-kebiasaan orang-orang dunia yang bertentangan dengan Firman Tuhan)

"Ya Tuhan Yang Maha Esa, mampukanlah aku untuk dapat mengendalikan diriku dari segala godaan kuasa kegelapan yang akan menjatuhkan imanku, Amin".



Materi Tapa Brata
Bulan Tirakatan Warga Keluarga Besar Kridha Bahtera Kasih diselenggarakan selama 49 hari. Keluarga Besar Kridha Bahtera Kasih menamakan Bulan Tirakatan ini dengan nama “Tapa Brata”. Warga KBK menentukan sendiri pilihan tapa bratanya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mengacu pada tujuan yang sama, dalam rangka berguru pada “Sang Guru Sejati”. Pilihan tapa brata warga disesuaikan dengan acuan yang ada pada agama yang dianutnya.
Materi tirakat kita dalam bulan tirakatan ini pada intinya ada tujuh tahapan, sebagai berikut:

  1. Memasuki Kerajaan Hati
  2. Pembersihan Kerajaan Hati
  3. Penyucian Kerajaan Hati
  4. Penjernihan Kerajaan Hati
  5. Pemurnian Kerajaan Hati
  6. Penyatuan
  7. Penobatan

Masing-masing materi dialokasikan penyajiannya dalam waktu satu minggu. Khusus minggu ke-7, bila ternyata kurang dari tujuh hari (sampai saat berakhirnya bulan Sura/Muharam) maka tapa brata dianggap selesai.

Indikator keberhasilan tiap tahapan, warga sendiri yang bisa merasakan dengan memperhatikan acuan pada setiap tahapnya. Seandainya belum berhasil pada tahapan tertentu, sebaiknya latihan diulang.