Penyamaan Persepsi Untuk Pengembangan dan Pemekaran KBK-
Bagian III
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo.
Meruya, 21 April 2016
Bagian III
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo.
Meruya, 21 April 2016
Potensi Supra Natural.
Mendengar istilahnya saja kita sudah berasumsi bahwa memiliki
potensi supra natural itu hebat atau paling tidak orang sering menganggapnya
sebagai memiliki kemampuan berlebih dibandingkan dengan sesamanya. Kemampuan
itu dimiliki dengan Tapa Brata. Itu zaman lama/dulu.
Untuk menyempurnakan perjalanan spiritual setiap pemangku karya
Mangayu Hayuning Bawana versi Kridha Bahtera Kasih hendaknya mempunyai komitmen
dengan dirinya dan Sang Guru Sejati serta Tuhan YME.
Mandat didapatkan dulu baru berkarya agar terbebas dari dosa dan
kesalahan oleh sebab sudah dijamin dengan garansi dari Tuhan bukan atas dasar
keinginan melainkan menjalankan tugas oleh sebab mandat tersebut.
Siapapun yang mengemban mandat dari Tuhan YME sungguh terbebas
dari keinginan yang ada hanyalah mengemban mandat oleh sebab diizinkan menyatu
dengan Sang Guru Sejati bersama dalam karya.
Untuk saat ini Kridha Bahtera Kasih menyiapkan kader
melestarikan karya. Siapa yang menyiapkan diri untuk berkarya Mangayu Hayuning
Bawana diberikan kesempatan untuk menyiapkan diri secara fisik maupun mental.
Ada beberapa persyaratan fisik yg diantara adalah:
- Berada artinya ada kesiapan ekonomi, tempat, lingkungan dan kesiapan keluarga. Dikenal sebagai orang yang terpandang dan bisa dipercaya. Mempunyai banyak teman dan mau berusaha selalu bijaksana.
- Berkedudukan terhormat, menguasai banyak ilmu pengetahuan terutama mampu mengenal seluruh agama/kepercayaan di Indonesia dengan baik.
- Berpengaruh dan dikenal sebagai orang bijak.
Untuk persiapan mental cukup insan Tuhan yang Pancasilais
seutuhnya.
Persiapan fisik dan mental seperti tertera di atas itu bisa
diperhitungkan dan dirasa cukup. Itupun sambil membina diri untuk mendapatkan mandat dari Tuhan
setelah menyatu dengan Sang Guru Sejati menjadi sahabat-Nya.
Dengan istilah lain masih mengacu pada pembinaan dari pusat
dengan corak dan ragam yang sama.
Penyamaan persepsi ini perlu dihayati oleh sebab Kridha Bahtera
Kasih di Indonesia mungkin juga di dunia ini cuma satu. Walaupun sepintas
dilihat dari luar berbeda tetapi semua cabang Kridha Bahtera Kasih bila
dirasakan sama yaitu berproses menjadi insan Tuhan yang taqwa, berakhlaq mulia
dan berbudi pekerti luhur.
Mangayu Hayuning Bawana menjadi target awal pertengahan dan
akhir perjuangan kita, keluarga besar KBK.
Bahagia dan Sejahtera dibuktikan dalam kehidupan yang nyata.
Kita realistis dalam hal apapun termasuk olah spiritual
sekalipun.
Teman-teman, memiliki warga yang berkwantias besar itu untuk
apa?
Kwalitas yang lebih diutamakan jauh dari hal-hal yang
menyesatkan. Terhindar dari dosa dan kesalahan berjuang sampai titik darah
penghabisan sebagai mana yang termuat didalam Janji Warga.
Selamat berjuang.
Bahagia dan Sejahtera. Amin.
Berdasarkan Pancasila kita mengembangkan diri sekaligus
memekarkan diri mewujudkan cita-cita tinggi menciptakan karya atas dasar kasih
yang bersumber dari Tuhan YME insan-insan Tuhan yang bertaqwa dan berakhlaq
mulia dan berbudi pekerti luhur.
Indikatornya dimanapun kita berada lingkungan sekitar kita
damai. Tidak ada yang berkarya tidak kondusif dengan lingkungannya.
Sudah semestinya kita menyiapkan diri senantiasa bisa diterima
oleh sesama dengan hati yang tulus.
Dalam hal mandat dari Tuhan kepada kita itu bukan soal yang
mudah untuk dicermati namun jangan dijadikan beban yang menjadikan kita minder
ataupun menjadi takut untuk melangkah. Kita mesti percaya diri namun tidak
berlebihan.
Untuk berani melanjutkan Karya mengemban Visi dan Misi KBK saja
secara fakta belum tentu mau dan belum tentu siap.
Mengapa?
Ini bukan bekerja disebuah lembaga tertentu yang bisa menuntut
salaris seperti lazimnya orang bekerja. Ini berkarya di ladang Tuhan. Tentu
tidak kepada manusia kita bisa mengharapkan penghasilan, namun kita yakini
berkah dari Tuhan terus melimpah kepada kita yang berkenan menjadi kepanjangan
tangan Tuhan.
Berada saja tidak cukup, berilmu pengetahuan tinggi juga belum
cukup, terhormat saja belum memadai, mesti meyakini campur Tuhan dalam
karya-Nya sehingga berkah.
Itulah teman-teman, KBK memang tidak seperti yayasan-yayasan
lain, tidak pula sama dengan paguyuban atau perhimpunan lain KBK mempunyai
corak dan warna tersendiri serta berjuang dengan motif yang sangat lembut namun
berprinsip.
Tuhan tak pernah mau berhutang budi, akan membayar lunas apa
yang menjadi hak kita. Walaupun dihadapannya kita terbelenggu tetapi kita bebas
menentukan pilihan untuk milih lahan ladang kebun Tuhan yang mana yang menjadi
pilihan kita.
Pusat perhatian dan pelayanan kita adalah suara hati nurani yang
paling dalam yang bisa kita kaji dengan baik melalui pendalaman agama yang kita
anut dari Kitab Sucinya masing-masing.
Saudaraku mari kita bersatu bahu membahu dalam satu kesatuan dan
persatuan sampai titik darah yang penghabisan mewujudkan karya kasih disetiap
hirupan dan hembusan napas kita. Menciptakan dunia batu yang terbebas dari
himpitan dan tekanan hawa napsu yang kalau tidak kita waspadai dipastikan
menjajah diri kita.
Mari kita bangkit dari keterpurukan diri. Merelakan diri untuk
mengikis habis dari manusia berorientasi kebendaan menjadi insan Tuhan yang
berkwalitas spiritualitas yang berorientasi kehidupan kekal bahagia dan
sejahtera bukan hanya nanti di akherat melainkan dari saat ini juga.
Itu sekedar pembekalan minimal kita untuk berkarya,
mengembangkan dan memekarkan karya kita, KBK mengemban misi spiritualitas kita.
Sederhana saja namun kalau dihayati dan diwujudkan dalam karya, "Luar
Biasa".
Maju terus pantang mundur.