Relaksasi dan Regenerasi Sel KBK
Oleh A.B. Setiadji
1.
Pendahuluan
a.
Dalam menjalani kehidupannya, manusia
sering dihadapkan dalam berbagai persoalan dan tantangan yang cukup pelik. Bila tidak bijaksana dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan itu, dapat mempengaruhi
kesehatan tubuhnya, baik fisik maupun pikiran/mental. Aktivitas
sehari-hari yang kita lakukan umumnya menyita waktu dan intensitas tinggi dari
pikiran dan perasaan serta fisik, bahkan ketika kita hanya bermalas-malasan
seharian menonton televisi atau aktivitas yang nampak ringan seperti bermain
catur. Semua itu menyerap energi dan menimbulkan ketegangan baik fisik,
pikiran/mental maupun perasaan. Tanpa kita sadari kian hari membuat kekuatan
mental diri kita melemah, yang berefek menderita stres (ketegangan)
berkepanjangan, membuat emosi labil, jantung berdenyut lebih cepat karena darah
harus dipompa lebih aktif dan otot di seluruh tubuh menjadi tegang.
Jika dibiarkan berkepanjangan, bisa menyebabkan depresi yaitu gangguan di-alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kelainan perilaku, misalnya menjadi pemurung, pencemas, merasa sedih dan berlanjut dengan gejala hilangnya semangat hidup, frustasi, hilang minat (ambisi/kemauan), termasuk kehilangan minat untuk melakukan hubungan intim, atau bisa juga terjadi menjadi hiperaktif, emosi labil dan temperamen mudah meledak-ledak dan bahkan menderita psikosomatis (tubuh seperti merasa terus lelah atau sakit).
Jika dibiarkan berkepanjangan, bisa menyebabkan depresi yaitu gangguan di-alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kelainan perilaku, misalnya menjadi pemurung, pencemas, merasa sedih dan berlanjut dengan gejala hilangnya semangat hidup, frustasi, hilang minat (ambisi/kemauan), termasuk kehilangan minat untuk melakukan hubungan intim, atau bisa juga terjadi menjadi hiperaktif, emosi labil dan temperamen mudah meledak-ledak dan bahkan menderita psikosomatis (tubuh seperti merasa terus lelah atau sakit).
b.
Gejala-gejala
ketegangan tubuh dan jiwa:
i.
Susah tidur
atau susah bangun tidur
ii.
Pikiran
kemana-mana, susah fokus/konsentrasi
iii.
Keringat
keluar melebihi kewajaran/kebiasaan
iv.
Mudah berdebar-debar/jantung
berdetak makin kencang
v.
Dada terasa
sesak/tertekan
vi.
Pusing,
merasa lemas/lelah padahal tidak melakukan banyak aktifitas
vii.
Merasa tidak
sabar/terburu-buru
viii.
Merasa tidak
berdaya/bingung
ix.
Mudah marah/tersinggung
x.
Bicara
sendiri tidak jelas/melantur atau tiba-tiba berteriak tanpa sebab jelas
c.
Kala stres
seluruh sel dan komponen organ di tubuh menjadi
terhambat kinerjanya dan keluhan fisik & mental mulai dialami. Banyak sel
tubuh menjadi aus, lemah bahkan mati. Sebaliknya ketika diri dalam keadaan
damai tenteram, sel mudah memperbaiki diri, bertumbuh kembang, dan melakukan
regenerasi sehingga kita menjadi lebih sehat, awet muda, penuh vitalitas dan
berseri-seri..
d.
Orang
dewasa usia produktif (20-60 tahun) menjadi penderita stres dan berlanjut
menjadi penderita depresi terbanyak. Hal ini disebabkan banyak faktor pemicu
(stresor) situasi terlebih karena menghadapi:
-
Intensitas
persaingan yang ketat
-
Beban
kerja yang bertambah, target kerja tinggi
-
Beban
tanggung jawab yang lebih berat, baik di pekerjaan maupun di keluarga
-
Lingkungan
kerja berubah dengan pesat
-
Lingkungan
sekitar yang tidak mendukung (macet, polusi, kriminalitas, dll)
-
Semua
orang dituntut lebih berinovasi
-
Kompetensi
dan kinerja dituntut optimal
-
Problem
pergaulan/interaksi di pekerjaan/lingkungan (dengan teman, atasan, bawahan,
guru/dosen, dsb)
-
Problem
dalam rumah tangga, dengan pasangan atau anak-anak dll.
e. Pikiran dan jiwa yang
damai dan harmonis ibarat akan melindungi kita dalam menempuh perjalanan hidup
yang selalu berubah dan penuh tantangan. Setiap orang membutuhkan kedamaian dan
keharmonisan pikiran & jiwa. Untuk mencapainya kita butuh satu keterampilan
‘self healing’ yang bisa dilakukan secara mandiri untuk menolong diri sendiri.
Dijaman kehidupan modern yang sibuk maka kita perlu satu pilihan ketrampilan
yang bisa dipelajari dengan cepat, tepat dan aman, sehingga bisa mencapai
keadaan “Di dalam jiwa yang sehat, hidup menjadi bahagia dan sejahtera”. Keterampilan itu adalah olah pernapasan dan
meditasi untuk relaksasi dan regenerasi sel.
2. Manfaat Relaksasi dan Regenerasi Sel:
a.
Relaksasi
akan menyebabkan meningkatnya Neurokimia yang membantu seperti serotonin.
Neurokimia ini berfungsi mengontrol suasana hati agar tetap baik, selalu
merasakan senang dan bahagia.
b.
Sirkulasi darah
dan energi yang meningkat. Anda mungkin akan merasa sangat hangat setelah
rileks. Hal ini karena peningkatan sirkulasi darah dan energi yang disebabkan
oleh kurangnya ketegangan pada otot. Anda bahkan mungkin merasa panas di bagian
tubuh yang umumnya dingin, atau merasa sejuk di bagian yang sering terasa panas.
c.
Meningkatnya
kestabilan emosi.
d.
Meningkatnya
energi dan berkembangnya daya hidup.
e.
Meningkatnya
kemampuan otak untuk mengorganisir memori dan pikiran.
f.
Mudah masuk
ke alam meditatif.
3.
Daya Hidup
a.
Daya hidup itu
ada dan memungkinkan raga bisa bergerak, bertumbuh kembang, berkarya. Daya
Hidup ibarat dua sisi mata uang dapat dibedakan menjadi:
i.
Daya Hidup
yang karyanya kasat mata dan nyata (fisika)
o
Misalkan
gerakan tubuh, langkah, hingga aliran darah. Di alam semesta misal pohon yang
bergoyang-goyang ditiup angin.
o
Berada di
dalam diri
ii.
Daya Hidup
yang karyanya tidak kasat mata tapi nyata dan bisa dirasakan (metafisika)
o
Misalkan
pesan melalui batin ke orang lain yang sangat jauh, perasaan aman nyaman dan
bahagia ketika berdekatan dengan orang tua. Di alam semesta misal daya listrik,
daya yang menghantar data komunikasi telepon, dsb.
o
Berada di
dalam diri dan di luar diri
b.
Daya hidup
ini merupakan semacam ‘kepanjangan tangan Tuhan’ untuk diri kita. Kita bisa
memerintahkan Daya Hidup karena kita sudah diberi kuasa oleh Tuhan Yang Empunya
Segala Kuasa atas Daya Hidup yang dianugerahkan kepada kita masing-masing.
Untuk itu semua harus kita pasrahkan kembali kepada Tuhan.
c.
Perintah untuk Daya Hidup: “Daya hidupku, Aku perintahkan engkau untuk membuat tubuhku santai,
melancarkan aliran darah, memperbaiki kerusakan sel, menumbuh kembangkan
sel-sel baru agar tubuhku makin sehat sehingga aku dapat terus berkarya
mewujudkan tugas perutusanku.”
4. Relaksasi menyeluruh adalah
kegiatan yang memadukan tubuh, pikiran dan jiwa. Otak yang "lelah"
dibuat tenang dan otot yang tegang dibuat relaks, jiwa dibuat harmonis dan damai. Jika seseorang melakukan relaksasi,
puncaknya adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali serta
batin yang tenteram. Oleh karena itu, relaksasi melibatkan komponen-komponen
penting tubuh yang secara terus menerus dipakai, misalnya panca indra,
pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka,
serta unsur perasaan.
5. Beberapa Metode Melemaskan
Tubuh dan Memperlancar Aliran Darah
Pada saat anda mungkin merasa bahwa bagian-bagian tertentu dari tubuh anda tegang, dengan begitu tubuh anda memberitahu bahwa bagian-bagian tersebut membutuhkan rileks. Ketegangan tubuh pelan-pelan akan membuat aliran darah terhambat dan pada gilirannya berbagai penyakit muncul. Jika anda merasa kaki, lengan atau bagian lain dari tubuh anda tegang, lemaskan perlahan-lahan dan biarkan ketegangan pergi.
Pada saat anda mungkin merasa bahwa bagian-bagian tertentu dari tubuh anda tegang, dengan begitu tubuh anda memberitahu bahwa bagian-bagian tersebut membutuhkan rileks. Ketegangan tubuh pelan-pelan akan membuat aliran darah terhambat dan pada gilirannya berbagai penyakit muncul. Jika anda merasa kaki, lengan atau bagian lain dari tubuh anda tegang, lemaskan perlahan-lahan dan biarkan ketegangan pergi.
a.
Untuk melakukan relaksasi, atur posisi
senyaman mungkin, misalnya dengan duduk santai pandangan ke pucuk hidung, lalu
rasakan napas masuk dan keluar. Kemudian rasakan semua anggota tubuh seakan tak
berotot, tanpa ada anggota tubuh dan syaraf yang terjepit, dan pastikan pakaian
yang anda pakai longgar tidak ketat.
b.
Mendengarkan musik santai/spiritual sambil berkontemplasi
tentang tema dalam musik tersebut atau sekedar menikmati keindahan musiknya.
c.
Setelah mendapat posisi tubuh yang nyaman dan
mulai masuk keheningan/kedamaian, lakukan afirmasi pada tiap bagian tubuh yang
kaku/tegang: “Bagian tubuhku (sebut namanya), menjadi santai dan rileks… santai
rileks.. santai rileks. Hilangkan ketegangan… darah mengalir makin lancar…”
ulangi sekitar 7-11 x untuk tiap bagian tubuh yang tegang/kaku.
d.
Mengkontemplasikan kebesaran Tuhan dengan cara
membayangkan diri kita ada di sebuah taman di daerah pegunungan, hawa sejuk
segar tanpa polusi, pemandangan indah, ada sungai, air terjun, ngarai,
pepohonan, bunga-bunga warna warni harum baunya, dsb. Nikmati perasaan sejuk, tenang, segar, damai,
gembira...
6.
Nasehat
untuk Relaksasi Mental dan Pikiran (Mental and Mind Relaxation)
a.
Hindari ambisi atau keinginan saat melakukan relaksasi,
misal saat membayangkan daerah pegunungan yang indah sejuk lalu anda mulai
membuat rencana berlibur mau ke sana, hal ini malah akan membuat pikiran anda
tegang dan jiwa tidak tenteram. Hal yang sama untuk anda yang sedang berkasih-kasihan, maka
relaksasi yang sangat cepat adalah ketika anda membayangkan saat-saat indah
bersama kekasih anda. Namun, seketika anda terjerumus dalam keinginan maka anda
bukan melakukan relaksasi tetapi malah membuat ketegangan pikiran yang akan
menyiksa anda apabila keinginan itu tidak segera terwujud.
b.
Dalam
relaksasi mental yang kita nikmati adalah perasaan batin, bukan sarana atau
kejadiannya. Jadi kita nikmati perasaan tenang segar damai di pegunungan,
tetapi bukan pegunungan atau acara piknik ke gunungnya.
7. Latihan Relaksasi
Sederhana yang mudah dilakukan:
Cari tempat nyaman saat istirahat makan siang atau lakukan saat menjelang tidur.
Cari tempat nyaman saat istirahat makan siang atau lakukan saat menjelang tidur.
a. Lengan tangan lurus digantung di samping, mulailah tarik napas
dalam yang panjang dengan santai sambil menarik pundak ke arah atas, dan
hembuskan perlahan sambil turunkan pundak dan lemaskan seluruh otot, lakukan 9
kali untuk merelaksasikan tubuh
b. Telapak tangan diletakkan telungkup di pangkuan bila posisi
duduk, kemudian gelengkan perlahan kepala ke kanan dan ditaruh di pundak kanan.
Biarkan beberapa saat (5-8 detik) lalu dengan lembut gelengkan kepala anda ke
kiri sampai terletak di bahu kiri dan tahan beberapa saat. Anda merasakan
tarikan otot di bahu dan leher. Lakukan sampai 7 kali putaran.
c. Taruh kedua telapak tangan di bahu masing-masing, kemudian secara
perlahan putar lengan ke arah depan 9x dan kearah sebaliknya 9x (gerakan
membuat lingkaran dengan sikut lengan yang diputar)
d. Sekarang rilekskan pikiran anda dengan memandang ke depan
bawah, fokus pada satu titik pandang yang lurus dengan pandangan anda, sambil
terus bernapas biasa dan santai (jangan dipaksa untuk bernapas panjang). Setelah
dirasa pikiran anda mulai santai dan pandangan mulai nanar karena mata ingin
dipejamkan maka tutuplah mata anda lalu naikkan bola mata anda. Bola mata ke
atas akan memacu otak masuk gelombang alpha. Kemudian niatkan dalam batin
kalimat afirmasi, sebagai contoh: “Seluruh tubuh menjadi santai, nyaman dan damai,
dan pada saat saya mengakhiri Relaksasi ini dengan membuka mata maka rasa segar
dan bahagia akan memenuhi sanubari saya.” Setelah beberapa saat mata ke posisi
normal, terus perhatikan pernapasan. Jika pikiran melayang kembali arahkan
perhatian ke pernapasan.
e. Selesai menjalankan relaksasi, bukalah mata anda dan
renggangkanlah badan sehingga otot-otot menjadi lebih nyaman dan siap untuk
kembali beraktifitas.
8. Latihan Relaksasi Tubuh (Physical Relaxation)
Sebelum melakukan latihan fisik atau dalam perjalanan jauh atau dalam keadaan tubuh tegang, lakukan relaksasi/pelemasan tubuh dengan cara memutar sendi atau meregangkan bagian tubuh. Atau cukup anda perintahkan tiap-tiap bagian tubuh agar menjadi rileks dan beristirahat. Minimal atas bagian berikut:
Sebelum melakukan latihan fisik atau dalam perjalanan jauh atau dalam keadaan tubuh tegang, lakukan relaksasi/pelemasan tubuh dengan cara memutar sendi atau meregangkan bagian tubuh. Atau cukup anda perintahkan tiap-tiap bagian tubuh agar menjadi rileks dan beristirahat. Minimal atas bagian berikut:
a. Kaki:
i.
Engkel
kaki: 1) Putar ke arah dalam dan luar, 2) Berdiri jinjit lalu menapak.
ii.
Lutut:
1) angkat satu kaki lutut ditekuk lalu putar kaki ke arah luar kemudian ke
dalam, 2) kedua kaki setengah jongkok kedua lutut rapat lalu lutut diputar ke
arah luar, kemudian ke arah dalam
iii.
Pangkal
sendi
b. Tangan: jari, sendi,
siku
c. Pinggang dan Punggung
d. Pundak
e. Leher
f.
Mata/Muka:
i) Pejamkan mata lalu tegangkan otot-otot muka seperti waktu menahan sakit,
lepaskan; ii) Kepala santai tidak bergerak, mata melihat ke atas maksimal, lalu
lihat bawah maksimal; iii) Lihat ke samping kanan lalu kiri; iv) Putar bola
mata perlahan searah jarum jam, lalu kebalikan; v) Tutup mata, putar bola mata
ke dua arah; vi) gerakkan bibir maju mundur, kiri kanan; vii) tutup mulut,
hembuskan udara hingga pipi menggembung lalu lepaskan
Relaksasi tadi dapat dilakukan sambil berbaring (kalau tersedia fasilitasnya) atau cukup sambil duduk di kursi atau berdiri santai. Gerakan disesuaikan dengan posisi tubuh. Cara lain adalah dengan melakukan pemijatan ringan pada titik-titik yang tegang.
Relaksasi tadi dapat dilakukan sambil berbaring (kalau tersedia fasilitasnya) atau cukup sambil duduk di kursi atau berdiri santai. Gerakan disesuaikan dengan posisi tubuh. Cara lain adalah dengan melakukan pemijatan ringan pada titik-titik yang tegang.
9.
Latihan Relaksasi
Seluruh Tubuh (Holistic Relaxation) KBK
Kita tentu pernah mengunjungi beraneka tempat yang penuh dengan keelokan dan keindahan pemandangan alam dan isinya. Semuanya itu sensasional, menimbulkan beraneka rasa kagum, haru, terheran-heran, senang, damai, dan sebagainya. Sungguh kita merasa betapa besar Sang Pencipta Alam semesta ini. Namun pernahkan kita mengunjungi satu tempat, satu dunia yang hanya ada satu-satunya, yang khusus diberikan-Nya kepada kita? Tempat apakah itu? Tempat itu adalah diri kita sendiri, tubuh dan jiwa kita. Mari kita coba, dan nikmati sensasinya yang sungguh luar biasa.
Kita tentu pernah mengunjungi beraneka tempat yang penuh dengan keelokan dan keindahan pemandangan alam dan isinya. Semuanya itu sensasional, menimbulkan beraneka rasa kagum, haru, terheran-heran, senang, damai, dan sebagainya. Sungguh kita merasa betapa besar Sang Pencipta Alam semesta ini. Namun pernahkan kita mengunjungi satu tempat, satu dunia yang hanya ada satu-satunya, yang khusus diberikan-Nya kepada kita? Tempat apakah itu? Tempat itu adalah diri kita sendiri, tubuh dan jiwa kita. Mari kita coba, dan nikmati sensasinya yang sungguh luar biasa.
a.
Putar musik pengantar
(instrumentalia). Ini tidak wajib. Tetapi musik yang lembut akan memudahkan
pikiran menajdi santai.
b.
Duduk santai, punggung tegak
tidak menyandar. kaki tanpa alas menyentuh lantai. Lepas semua aksesoris, terutama
yang mengandung logam. Pandangan ke pucuk hidung.
c.
Atur pernapasan. Tarik melalui
hidung penuhi rongga dada, lepas melalui hidung. Lakukan perlahan-lahan sebanyak
9 x. Mulailah dengan doa sesuai keyakinan masing-masing kemudian lakukan
Afirmasi (ucapan dalam hati): ”Tubuhku menjadi santai... rileks.. hilang
ketegangan...”
d.
Selanjutnya posisi berbaring
sempurna tangan lurus di samping badan.
e.
Alihkan perhatian ke ujung jari
kaki kiri dan kanan lalu seluruh telapak kaki. Perhatikan
perasaan yang ada di sana. (Pegal, dingin, panas, nyeri, nyaman, dan sebagainya).
Ucapkan dalam hati “Telapak kakiku terima kasih karena engkau telah bekerja
untukku. Maaf kalau aku tidak merawatmu dengan baik. Daya Hidup pulihkan
kekuatan dan kesehatan telapak kaki. Perbaikilah kerusakan sel, tumbuh kembangkan
sel-sel baru. Alirkanlah darah dengan lancar ke seluruh pembuluh yang ada. Terima
kasih dan berkaryalah.” Sadari dan rasakan keberadaan telapak kaki. Lalu
afirmasikan: ”Telapak kaki kini memancarkan daya hidup yang menguatkan,
menyembuhkan, menyehatkan...”
f.
Berikutnya lakukan dan katakan
hal serupa ke:
engkel kaki kiri dan kanan
betis kaki kiri dan kanan
lutut
paha
seluruh kaki,
engkel kaki kiri dan kanan
betis kaki kiri dan kanan
lutut
paha
seluruh kaki,
sambil melakukan afirmasi : “Seluruh kakiku kini
beristirahat, santai, semua ketegangan lenyap, semua rasa pegal dan sakit lenyap.
Santai, santai, santai. Daya Hidup melakukan perbaikan dan regenerasi sel.”
g.
Alihkan perhatian ke rongga
perut, masuk ke bagian dalam. Kita kunjungi organ-organ dalam. Alihkan
perhatian ke organ pencernaan. Ucapkan dalam hati: “Organ pencernaan terima
kasih atas kerja yang telah kau lakukan. Maaf kalau aku tidak merawatmu dengan
baik. Kini bekerjalah dengan lebih tenang. Hilangkan semua ketegangan. Terima
kasih dan bekerjalah dengan lebih tenang. Daya Hidup pulihkan kekuatan dan
kesehatan organ pencernaan. Perbaikilah kerusakan sel, tumbuhkembangkan sel-sel
baru”.
h.
Lakukan dan katakan hal yang
sama ke organ-organ lain: (ginjal, usus, pankreas, kandung kemih, saluran
kencing, dan sebagainya).
i.
Alihkan perhatian ke seluruh
rongga perut sambil melakukan afirmasi: “Seluruh organ dalam rongga perut kini
bekerja dengan lebih tenang, tidak ada ketegangan dan rasa sakit. Semua menjadi
nyaman, nyaman, nyaman. Daya Hidup pulihkan kekuatan dan kesehatan semua organ
dalam rongga perut. Perbaikilah kerusakan sel, tumbuh kembangkan sel-sel baru”.
j.
Alihkan perhatian ke rongga dada
dan lakukan hal yang sama dan afirmasi yang sama ke seluruh organ dalam rongga
dada. Mulai jantung, paru-paru, hati, saluran pernapasan, dan sebagainya).
k.
Alihkan perhatian ke seluruh
rongga dada sambil melakukan afirmasi: “Seluruh organ dalam rongga dada kini
bekerja dengan lebih tenang, tidak ada ketegangan dan rasa sakit. Semua menjadi
nyaman, nyaman, nyaman. Daya Hidup pulihkan kekuatan dan kesehatan seluruh
organ dalam rongga dada. Perbaikilah kerusakan sel, tumbuhkembangkan sel-sel
baru”.
l.
Kembali alihkan perhatian ke
kaki dan kemudian naik ke rongga perut lalu naik ke rongga dada sambil
melakukan afirmasi: “seluruh kakiku beristirahat, santai, santai, santai ...
seluruh organ dalam rongga perut dan rongga dada bekerja dengan lebih tenang,
nyaman, nyaman, nyaman... Daya hidup terus memperbaiki kerusakan sel dan
melakukan regenerasi sel.”
m.
Alihkan perhatian ke pundak. Afirmasi
serupa.
n.
Turun ke punggung. Afirmasi
serupa.
o.
Turun ke pinggang. Afirmasi
serupa.
p.
Seluruh pinggang, punggung,
pundak. Afirmasi serupa.
q.
Naik ke leher. Afirmasi serupa.
r.
Naik ke kepala bagian belakang. Afirmasi
serupa.
s.
Masuk ke otak kanan dan kiri. Afirmasi
serupa.
t.
Naik ke kepala bagian atas. Afirmasi
serupa.
u.
Naik ke dahi. Afirmasi serupa.
v.
Turun ke muka. “Terima kasih dan
beristirahatlah, hilangkan semua ketegangan, semua kecemasan, semua kelelahan.
Santai, santai, santai. Wajahku menjadi bercahaya, cerah, cerah, cerah. Nyaman
dan bahagia...”.
w.
Ulangi dari kaki secara cepat.
x.
Nikmati sensasi, kebahagiaan,
keteduhan dan kesantaian ... Biarkan diri kita dibawa ke alam surgawi ... Pasrah kepada Sang
Pencipta.
y.
Setelah dirasa cukup, hembuskan napas
lebih panjang. Afirmasi: “Seluruh tubuhku aktif bekerja kembali. Saat aku
membuka mata aku merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang luar biasa”. Lalu
gerakkan kaki perlahan, tangan perlahan, goyangkan badan perlahan, gelengkan
kepala perlahan. Posisi badan miring lalu bangkit bangun duduk. Buka mata
perlahan. Gosokkan tangan dan lakukan doa penutup.
10. Sensasi
Kita kemungkinan
besar mengalami sensasi seperti gatal, rasa kesetrum, badan bergoyang, seperti
ada semut berjalan, pusing, bagian badan tertentu terasa sakit/nyeri, dll.
Menurut ilmu kedokteran China itu adalah tanda chi (=daya hidup) mulai mengalir
menembus ke bagian-bagian yang tersumbat. Biarkan saja sensasi tersebut. Kalau
mengganggu anda bisa memberi perintah agar sensasi tersebut menjadi lembut.
Misal pada bagian lutut yang terasa sakit anda pusatkan perhatian ke bagian
tersebut sambil afirmasi seperti berikut “darah dan energi mengalir lancar di
lututku, otot-otot dan saraf berada pada posisi normal dan lututku menjadi
nyaman”.
11. Terapi jika
Tubuh Sudah Menderita
a.
Apabila ketegangan tubuh sudah
berlangsung lama, aliran darah makin terhambat maka berbagai penyakit dapat
muncul seperti mudah lelah/lesu, mudah pusing, pegal, kram, kadar gula/asam
urik tidak normal bahkan gejala stroke.
b.
Untuk membantu proses penyembuhan
secara cepat diperlukan teknik relaksasi khusus yang harus dibantu orang lain.
Tekniknya sederhana dan mudah dilakukan namun perlu dipahami kunci rahasianya.
Hal ini akan diajarkan secara langsung di KBK.
Selamat mencoba. Mari berdayakan secara optimal kemampuan yang ada
pada diri kita dan jadilah pribadi yang tangguh yang mampu mengelola kesehatan
jiwa raga secara mandiri dan menjalani hidup dengan penuh makna, rasa syukur
dan tenteram. Semoga kita semua Bahagia dan Sejahtera dalam Cinta Kasih.