Aktivitas
Olah Raga dan Meditasi (AKTORTA) KBK
Oleh AB. Setiadji
Pemahaman Dasar Pernapasan dan Meditasi
“Jika napas kita panjang maka umur kita akan panjang.” Itu
adalah ungkapan kebijakan kuno yang terus berlaku. Jika tarikan dan hembusan napas
kita makin panjang (normal sekitar 5-10 detik) maka tubuh kita akan memperoleh
asupan oksigen yang lebih banyak yang tentu saja akan sangat mendukung kinerja
seluruh sistem di tubuh. Oksigen ibaratnya bahan bakar. Selain itu, napas
merupakan kunci kualitas hidup, baik untuk keperluan jasmani maupun untuk masuk
ke kedalaman batin. Napas yang sehat, panjang, bersih akan membuat tubuh lebih
sehat, dan dengan menyatu dengan pernapasan kita mudah masuk ke dalam alam
rohani di kedalaman batin.
Latihan Pernapasan merupakan kegiatan untuk melatih
kemampuan napas menjadi lebih optimal dan membawa kita pada kesadaran yang
lebih tinggi. Secara umum manusia menarik dan menghembuskan napas, kemudian napas
bisa melalui hidung dan mulut, napas yang masuk bisa dikelola di dada, perut
dan diafragma (sekitar ulu hati).
“Kemana pikiran berada di situ energi mengalir”. Itu adalah
hasil penelitian para ahli di berbagai negara selama beberapa ratus tahun
terakhir. Jika pikiran kita baik (positif, benar, bijak) akan membuat energi
mengarahkan kita ke kebaikan yang kita pikirkan, jika pikiran kita buruk maka
energi akan membawa kita pada keburukan.
Tersebutlah kisah nyata ini, seorang petani miskin memiliki
2 orang anak. Anak pertama selalu berpikiran, “aku ini anak orang miskin, hanya buruh
tani, sudah cukuplah kalau jadi petani saja tidak perlu susah payah sekolah
hanya akan membebani orang tua”. Anak kedua selalu berpikir, “meski aku anak
petani miskin, tetapi kau harus pintar, harus sekolah setinggi mungkin. Aku
akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari biaya sekolahku supaya tidak
membebani orang tua”. Anak pertama hingga akhir hayat tetap menjadi buruh tani,
sedangkan anak kedua menjadi seorang Kepala Sekolah yang dihormati. Mengelola
pikiran merupakan salah satu dasar dari meditasi.
Meditasi merupakan jalan untuk menuju pencapaian perkembangan mental
spiritual dengan terlebih dahulu mengenali jati diri. Meditasi akan menuntun
pada penemuan jati diri. Meditasi memiliki banyak arti, mulai dari sekedar
konsentrasi pikiran, relaksasi, mengheningkan cipta sampai tahap keheningan
mendalam (Samadhi). Meditasi berasal dari kata meditatio (Bhs Latin) yang berakar dari kata meditari yang berarti ‘berpikir, membayangkan, mencipta dengan
pikiran, mempertimbangkan’. Meditasi ini sebenarnya terjemahan dari budaya
spiritual kuno bangsa timur yang disebut sebagai ‘dhyana’ (Bhs Sanskerta) atau ‘jhana” (Bhs Pali) yang berarti tahap
kesadaran penuh dimana pikiran diam namun tidak membeku dan mampu mengamati
dinamika dalam diri. Intinya, meditasi adalah kegiatan melatih pikiran dan
emosi agar mencapai keheningan dan kesadaran sejati. Tahap hening mendalam
dinamakan kondisi ‘samadhi’. Meditasi secara umum membantu kita memperoleh
ketenangan dan istirahat yang berkualitas. Dengan meditasi maka emosi dan pikiran
menjadi lebih terkendali. Energi yang tadinya tidak terpola dan semrawut dalam
bentuk pikiran-pikiran dan ungkapan emosi (tegang, kecewa, gembira, marah,
sedih, dsb) dapat dipadukan dan diatur sehingga akan menjadi kekuatan yang luar
biasa untuk menghadapi tugas berikut.
Prinsip Dasar Meditasi
a. Meditasi
adalah upaya untuk mencapai kesadaran yang lebih baik.
b. Meditasi
tidak dibatasi dan membatasi pada keyakinan dan kepercayaan seseorang.
c. Hidup
meditatif adalah hidup dengan kesadaran yang lebih baik.
d. Kesadaran
yang baik harus dinyatakan dalam pikiran, perkataan dan sikap tindak yang baik
dalam hidup sehari-hari.
Latihan Aktorta KBK
Dalam khasanah nusantara jaman dulu, pembinaan pribadi
terutama kaum muda dimulai dengan olah kanuragan (olah fisik dan mental)
sebelum kemudian masuk ke olah spiritual kasepuhan.
Di KBK, dalam rangka pembinaan diri menuju insan yang taqwa
berbudi luhur dan berakhlak mulia kita akan belajar menumbuhkembangkan potensi
diri melalui latihan pernapasan dan meditasi. Melalui latihan pernapasan dan
meditasi maka tubuh dan pikiran akan disiapkan untuk jenjang pembinaan
kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Dengan berlatih pernapasan dimungkinkan
diperoleh kekuatan-kekuatan luar biasa yang dapat menunjang karya kita namun
terpenting adalah diperolehnya kesadaran tentang inti hidup dan pernapasan itu
sendiri. Melalui meditasi pikiran akan terlatih makin fokus, makin tenang,
makin damai, makin terkendali dan makin kreatif dengan kesadaran seutuhnya.
1. Latihan Pernapasan
a.
Latihan pernapasan KBK memiliki ciri khas
penggunaan semua jenis pernapasan (napas dada, napas perut, napas diafragma)
dengan berbagai macam gerakan yang tiap gerakan memiliki makna, fungsi dan
menghasilkan daya tersendiri. Latihan pernapasan KBK terdiri dari:
-
Pernapasan membuang energi kotor (penyakit,
kemalasan, kelelahan, dsb)
-
Pernapasan isi badan (diisi dengan tenaga murni
untuk keselamatan, kekuatan, kesehatan, dsb)
-
Pernapasan tingkat dasar
-
Pernapasan tingkat lanjutan
-
Pernapasan tingkat penyempurnaan.
b.
Dengan berlatih pernapasan secara rutin dan tekun, maka kemampuan dan
kondisi fisik tubuh akan makin baik dan dimungkinkan munculnya kemampuan
supranatural seperti kebal senjata tajam, kemampuan melontarkan orang dari
jauh, kemampuan penyembuhan, mendeteksi juga menerawang. Namun semua itu di KBK
hanyalah bonus atau sarana untuk tugas perutusan, yang utama harus dicapai
adalah bertaqwa, budi pekerti luhur dan akhlak mulia.
c.
Saat menghirup napas, dari
udara ada beberapa intisari udara yang diserap. Menghirup napas sesungguhnya
terjadi otomatis, karena udara akan masuk secara otomatis dari ruangan luar
tubuh ke dalam tubuh karena tekanan udara di luar lebih tinggi dari dalam
tubuh. Yang harus aktif dilakukan adalah menghembuskan napas. Saat
menghembuskan napas, tubuh mengeluarkan racun dan unsur air. Pergerakan Pernapasan
merupakan motor penggerak Bhayu dalam tubuh. Kembang kempis tulang rusuk, otot dada,
naik turunnya selaput diafragma merupakan sistem pernapasan luar. Orang dewasa
dalam kondisi normal bernapas antara 16-20x / menit. Meditasi akan membuat pernapasan
dalam aktif kembali. Pernapasan
dalam adalah pernapasan halus seperti yang berfungsi pada janin dalam
kandungan. Setelah pernapasan dalam aktif maka pernapasan luar akan turun menjadi
sekitar 5-6 x / menit. Jika pernapasan dalam aktif
maka pertukaran intisari udara dan racun/sisa pembakaran antara udara paru-paru
dan darah sangat maksimum. Pada orang dewasa
yang tidak berlatih meditasi/pernapasan, sistem pernapasan agak kacau dan
jumlah intisari udara yang diserap ke tubuh sangatlah sedikit.
d.
Sesungguhnya yang pertama kali manusia lakukan
sesaat dilahirkan adalah MENGHEMBUS NAPAS. Begitu juga hal terakhir yang
manusia kerjakan saat ajal tiba. Menarik napas adalah tindakan pasif, sedang
menghembus napas adalah aktif. Jika kita sakit, terluka kecil, terbentur dsb
maka kita tiup-tiup/hembus napas sehingga rasa sakit mereda. Namun, untuk ibu
yang mau melahirkan cara normal harus menarik napas dalam-dalam karena perlu
oksigen yang banyak.
e.
Fungsi Hembus Napas:
i.
Memperhatikan
Hembusan Napas:
Proses penghembusan napas menjadi lebih panjang, lebih halus, mengeluarkan lebih banyak udara kotor dari paru-paru sehingga lebih banyak udara bersih yang masuk ke paru-paru. Pada saat yang sama juga mengurangi frekuensi pernapasan sehingga menguntungkan kesehatan paru-paru dalam proses pemulihan dan penyembuhan dari penyakit yang ada. Tiap pernapasan menimbulkan gesekan antar kantung udara yang mengakibatkan luka/kerusakan pada beberapa kantung udara. Makin berkurang frekuensi pernapasan maka tingkat kerusakan makin sedikit dan kemampuan memperbaiki sel menjadi optimal.
ii. Alvioli juga aktif berkontraksi mengeluarkan
lebih banyak udara kotor, juga sangat baik sebagai proses pengeluaran
dahak dan kotoran dari paru-paru, juga mencegah degenerasi alvioli.
Paru-paru menjadi lebih bersih, lebih sehat, pertukaran O2 dan CO2 dalam
paru-paru menjadi optimal.Proses penghembusan napas menjadi lebih panjang, lebih halus, mengeluarkan lebih banyak udara kotor dari paru-paru sehingga lebih banyak udara bersih yang masuk ke paru-paru. Pada saat yang sama juga mengurangi frekuensi pernapasan sehingga menguntungkan kesehatan paru-paru dalam proses pemulihan dan penyembuhan dari penyakit yang ada. Tiap pernapasan menimbulkan gesekan antar kantung udara yang mengakibatkan luka/kerusakan pada beberapa kantung udara. Makin berkurang frekuensi pernapasan maka tingkat kerusakan makin sedikit dan kemampuan memperbaiki sel menjadi optimal.
iii. Penghembusan napas yang terkatih dan disadari akan menstimulasi saraf parasimpatetik (yang memberi efek relaksasi) dan pada saat yang sama menekan/meredakan sistem saraf simpatetik (yang memberi efek ketegangan). Dengan penghembusan napas yang makin panjang dan halus secara alami maka didapat efek menurunkan ketegangan dan mengurangi penyakit akibat ketegangan.
2. Latihan Meditasi
Latihan meditasi mencakup latihan konsentrasi, relaksasi,
kontemplasi hingga Samadhi.
a.
Latihan konsentrasi antara lain dengan:
i.
Memusatkan perhatian pada pernapasan/gerak perut
saat bernapas/titik tengah alis (mata ketiga)/ubun-ubun (chakra mahkota)
ii.
Mendaraskan kata suci. Pengertian suci di sini
adalah dengan kesadaran penuh, baik bunyi maupun arti/makna. Misal saat tarik napas
dalam hati ucapkan “Tuhan Maha Kasih”, saat hembus napas “Tuhan Maha Adil” dsb.
b.
Latihan Relaksasi antara lain dengan:
i.
Mendengarkan
musik santai/spiritual sambil berkontemplasi tentang tema dalam musik tersebut
atau sekedar menikmati keindahan musiknya.
ii.
Mengkontemplasikan
kebesaran Tuhan dengan cara membayangkan diri kita ada di sebuah taman di
daerah pegunungan, hawa sejuk segar tanpa polusi, pemandangan indah, ada
sungai, air terjun, ngarai, pepohonan, bunga-bunga warna warni harum baunya,
dsb. Nikmati perasaan sejuk, tenang,
segar, damai, gembira, dsb.
iii.
Latihan relaksasi
sederhana yang mudah dilakukan di tempat yang cukup nyaman saat istirahat makan
siang atau saat menjelang tidur.
o
Lengan tangan lurus digantung di samping, mulailah tarik napas
dalam yang panjang dengan santai sambil menarik pundak ke arah atas dan
hembuskan perlahan sambil turunkan pundak dan lemaskan seluruh otot, lakukan 9
kali untuk merelaksasikan tubuh
o
Telapak tangan diletakkan telungkup di pangkuan bila posisi
duduk, kemudian gelengkan perlahan kepala ke kanan dan ditaruh di pundak kanan.
Biarkan beberapa saat (5-8 detik) lalu dengan lembut gelengkan kepala anda ke
kiri sampai terletak di bahu kiri dan tahan beberapa saat. Anda merasakan
tarikan otot di bahu dan leher. Lakukan sampai 7 kali putaran.
o
Taruh kedua telapak tangan di bahu masing-masing, kemudian
secara perlahan putar lengan ke arah depan 9x dan kearah sebaliknya 9x (gerakan
membuat lingkaran dengan sikut lengan yang diputar)
o
Sekarang rilekskan pikiran anda dengan memandang ke depan
bawah, fokus pada satu titik pandang yang lurus dengan pandangan anda, sambil
terus bernapas biasa dan santai (jangan dipaksa untuk bernapas panjang).
Setelah dirasa pikiran anda mulai santai dan pandangan mulai nanar karena mata
ingin dipejamkan maka tutuplah mata anda lalu naikkan bola mata anda. Bola mata
ke atas akan memacu otak masuk gelombang alpha. Kemudian niatkan dalam batin
kalimat afirmasi, sebagai contoh : “Seluruh tubuh menjadi santai, nyaman dan
damai, dan pada saat saya mengakhiri relaksasi ini dengan membuka mata maka
rasa segar dan bahagia akan memenuhi sanubari saya”. Setelah beberapa saat mata
ke posisi normal, terus perhatikan pernapasan. Jika pikiran melayang kembali
arahkan perhatian ke pernapasan.
o
Selesai menjalankan relaksasi, bukalah mata anda dan
renggangkanlah badan sehingga otot-otot menjadi lebih nyaman dan siap untuk
kembali beraktifitas.
c.
Melatih pikiran untuk membangun sesuatu, yaitu
dengan cara mendaraskan (mengucapkan berulang-ulang) suatu kalimat tujuan hidup
yang sederhana dan jangka pendek sambil membayangkan proses pencapaiannya.
Dalam ilmu psikologi kalimat ini dikenal sebagai “afirmasi”. Afirmasi adalah pernyataan tentang tujuan yang
ingin dicapai, yang diulang-ulang dalam hati. Afirmasi bekerja efektif pada
gelombang Alpha. Syarat suatu afirmasi adalah harus positif (hindari
kata tidak, jangan, bukan), pribadi (mulai dengan aku atau saya), ringkas dan
jelas, dan menunjukkan hasil yang ingin dan mungkin dicapai. Contoh afirmasi:
“Aku memperoleh pekerjaan menyenangkan dengan penghasilan layak sebelum akhir Juni
2017”, “Aku mampu menyelesaikan tugas sebelum Minggu besok”, “Aku senantiasa
sehat dan bersemangat”, “Aku berhasil membuka toko kelontong yang laris sebelum
akhir tahun ini”.
Sesudah masuk keheningan dan relaksasi, daraskan afirmasi tersebut dalam hati berulang secara perlahan namun mantap. Setelah beberapa ulangan mulailah membayangkan proses-proses penting dalam mencapai tujuan tersebut, termasuk bagaimana kita mengatasi masalah atau hambatan yang ada. Proses ini sebaiknya dilakukan selama 15-30 menit. Lalu bisa diulangi lagi dari awal, mulai dari tahap membuat badan dan mental menjadi rileks. Lakukan setidaknya 21 kali (bisa tiap malam atau seminggu tiga-empat kali, makin teratur makin baik) dan perhatikan apakah ada sesuatu yang terjadi yang mengarah pada pencapaian tujuan yang anda sebutkan. Jika tidak, periksa apakah afirmasi (tujuan/keinginan) anda itu wajar dan memang sesuai kemampuan, potensi dan kondisi. Barangkali anda perlu membuat perbaikan atas afirmasi anda.
Sesudah masuk keheningan dan relaksasi, daraskan afirmasi tersebut dalam hati berulang secara perlahan namun mantap. Setelah beberapa ulangan mulailah membayangkan proses-proses penting dalam mencapai tujuan tersebut, termasuk bagaimana kita mengatasi masalah atau hambatan yang ada. Proses ini sebaiknya dilakukan selama 15-30 menit. Lalu bisa diulangi lagi dari awal, mulai dari tahap membuat badan dan mental menjadi rileks. Lakukan setidaknya 21 kali (bisa tiap malam atau seminggu tiga-empat kali, makin teratur makin baik) dan perhatikan apakah ada sesuatu yang terjadi yang mengarah pada pencapaian tujuan yang anda sebutkan. Jika tidak, periksa apakah afirmasi (tujuan/keinginan) anda itu wajar dan memang sesuai kemampuan, potensi dan kondisi. Barangkali anda perlu membuat perbaikan atas afirmasi anda.
d.
Untuk masuk ke alam samadhi perlu waktu lebih
lama dan latihan yang tekun. Mereka yang sudah berlatih meditasi secara benar
puluhan kali umumnya akan masuk ke alam Samadhi sesudah 15-60 menit melakukan
meditasi. Menjelang masuk ke alam Samadhi (gelombang otak dari alpha turun ke
theta) kita akan mendapat banyak sensasi batin. Kita mungkin mendengar suara
entah itu suara mendenging, suara orang ataupun suara lainnya, melihat cahaya
terang atau pendaran warna warni, melihat sosok tokoh yang kita kenal maupun
yang asing, serasa mengunjungi tempat yang asing, badan seperti terbang atau
membesar, dan lain-lainnya. Kebanyakan orang merasa puas mendapat sensasi
seperti ini. Bahkan sensasi yang didapat bisa menjadi petunjuk penyelesaian suatu
masalah ataupun penyembuhan pun membuat orang memiliki daya linuwih. Namun itu
masih belum mencapai inti penyatuan jati diri dengan Sumber Cahaya/Yang Maha
Kuasa. Itu semua hanya semacam hiburan di tengah perjalanan yang membangkitkan
semangat, maka perjalanan mesti terus dilanjutkan yaitu dengan terus tekun
berlatih hening diri hingga mencapai persatuan
sejati.
e.
Dalam rangka penyembuhan dan memperbaiki kondisi
tubuh/regenerasi sel diperlukan teknik lain yang lebih tinggi. Di Tibet dan India (pun diyakini di Nusantara
kuno) telah beribu-ribu tahun dikembangkan teknik ini. Awalnya teknik ini
bersifat rahasia dan hanya dipelajari oleh para pemimpin spiritual. Namun sekarang beberapa teknik umum bisa
dipelajari dan diperoleh dengan mudah. Perolehan ilmu dan teknik tersebut ada
yang diturunkan langsung dari Guru atau secara gaib/pewahyuan. KBK bersyukur
memiliki Pembina yang memegang amanah keilmuan sejati termasuk ilmu regenerasi
sel.
f.
Meditasi rutin untuk kesehatan paling bagus
dilakukan antara pukul 04.00 - 06.00 pagi selama sekitar setengah sampai satu
jam. Pada malam hari dapat dilakukan menjelang tidur. Pada kedua periode waktu
ini gelombang otak/pikiran masih dalam keadaan ‘alpha’ yaitu gelombang pikiran
yang tenang dan damai yang mudah menerima getaran halus dan memungkinkan energy
hasil dari pemusatan pemikiran mengalir secara optimal. Ada baiknya juga
sesekali melakukan meditasi pada tengah malam bersamaan dengan aktifnya
kelenjar pitutiary dan pineal. Kelenjar pitutiary terletak di dalam kepala di
belakang pusat dahi/tengah alis. Ini merupakan kelenjar utama yang mengatur
fungsi kelenjar lainnya dan dikenal sebagai singgasana pikiran yang mengatur
pemikiran emosional, nyata dan konsepsional. Kelenjar pineal teretak sedikit di
atas kelenjar pituitary dan berfungsi mengatur tindakan cahaya di sekujur tubuh
kita dan dikenal sebagai singgasana jiwa. Diyakini bahwa perpaduan inti kedua
kelenjar akan membuka mata ketiga yang mampu melihat ke tiga masa (lalu, kini,
mendatang).
g.
Meditasi untuk keperluan dunia bisnis sudah
mulai diterapkan berpuluh-puluh tahun silam oleh orang Barat yang
mempelajarinya dari para Guru, baik dengan datang ke Asia atau Guru tersebut
didatangkan ke negara mereka. Jepang merupakan contoh negara yang berhasil
membangun dirinya dengan menerapkan prinsip kehidupan yang meditatif (=penuh
kesadaran). Kita semua mengetahui bahwa pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara terstruktur dengan menggunakan metoda ilmiah dan fakta, atau secara
tidak terstruktur dengan mengandalkan pada intuisi. Kedua pendekatan ini apabila digabungkan akan
menajdi kekuatan luar biasa.
Di Amerika sejak tahun 1970-an, para eksekutif telah mengikuti berbagai pelatihan di bidang ‘Mind Management’, ‘Emotional Management’, dan sebagainya hingga kini banyak dikenal istilah Emotional Quotient/EQ (Tingkat Kecerdasan Emosional) dan Spiritual Quotient/SQ (tingkat kecerdasan spiritual). Mereka bahkan mempunyai program ‘Business Retreat’ dimana selama tiga sampai lima hari para eksekutif menyepi di daerah pegunungan untuk melakukan introspeksi, meditasi, dan kontemplasi sehingga mereka dapat menemukan inspirasi bagi kemajuan bisnis mereka. Pegunungan menjadi tempat yang ideal untuk latihan meditasi karena udara sejuk dan dingin akan menetralisir pengaruh suhu tubuh yang memanas akibat bentukan energi selama meditasi. Di KBK, tujuan yang harus kita capai adalah bahagia dan sejahtera, jadi pembinaan ke arah tersebut juga dilakukan dan segera dikembangkan secara profesional.
Di Amerika sejak tahun 1970-an, para eksekutif telah mengikuti berbagai pelatihan di bidang ‘Mind Management’, ‘Emotional Management’, dan sebagainya hingga kini banyak dikenal istilah Emotional Quotient/EQ (Tingkat Kecerdasan Emosional) dan Spiritual Quotient/SQ (tingkat kecerdasan spiritual). Mereka bahkan mempunyai program ‘Business Retreat’ dimana selama tiga sampai lima hari para eksekutif menyepi di daerah pegunungan untuk melakukan introspeksi, meditasi, dan kontemplasi sehingga mereka dapat menemukan inspirasi bagi kemajuan bisnis mereka. Pegunungan menjadi tempat yang ideal untuk latihan meditasi karena udara sejuk dan dingin akan menetralisir pengaruh suhu tubuh yang memanas akibat bentukan energi selama meditasi. Di KBK, tujuan yang harus kita capai adalah bahagia dan sejahtera, jadi pembinaan ke arah tersebut juga dilakukan dan segera dikembangkan secara profesional.