[5] [recent] [slider-top-big] [TERBARU]
You are here: Home / AKTORTA KBK

AKTORTA KBK

| No comment


Aktivitas Olah Raga dan Meditasi (AKTORTA) KBK
Oleh AB. Setiadji


Pemahaman Dasar Pernapasan dan Meditasi
“Jika napas kita  panjang maka umur kita akan panjang.” Itu adalah ungkapan kebijakan kuno yang terus berlaku. Jika tarikan dan hembusan napas kita makin panjang (normal sekitar 5-10 detik) maka tubuh kita akan memperoleh asupan oksigen yang lebih banyak yang tentu saja akan sangat mendukung kinerja seluruh sistem di tubuh. Oksigen ibaratnya bahan bakar. Selain itu, napas merupakan kunci kualitas hidup, baik untuk keperluan jasmani maupun untuk masuk ke kedalaman batin. Napas yang sehat, panjang, bersih akan membuat tubuh lebih sehat, dan dengan menyatu dengan pernapasan kita mudah masuk ke dalam alam rohani di kedalaman batin.

Latihan Pernapasan merupakan kegiatan untuk melatih kemampuan napas menjadi lebih optimal dan membawa kita pada kesadaran yang lebih tinggi. Secara umum manusia menarik dan menghembuskan napas, kemudian napas bisa melalui hidung dan mulut, napas yang masuk bisa dikelola di dada, perut dan diafragma (sekitar ulu hati).

“Kemana pikiran berada di situ energi mengalir”. Itu adalah hasil penelitian para ahli di berbagai negara selama beberapa ratus tahun terakhir. Jika pikiran kita baik (positif, benar, bijak) akan membuat energi mengarahkan kita ke kebaikan yang kita pikirkan, jika pikiran kita buruk maka energi akan membawa kita pada keburukan. 

Tersebutlah kisah nyata ini, seorang petani miskin memiliki 2 orang anak. Anak pertama selalu berpikiran, “aku ini anak orang miskin, hanya buruh tani, sudah cukuplah kalau jadi petani saja tidak perlu susah payah sekolah hanya akan membebani orang tua”. Anak kedua selalu berpikir, “meski aku anak petani miskin, tetapi kau harus pintar, harus sekolah setinggi mungkin. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari biaya sekolahku supaya tidak membebani orang tua”. Anak pertama hingga akhir hayat tetap menjadi buruh tani, sedangkan anak kedua menjadi seorang Kepala Sekolah yang dihormati. Mengelola pikiran merupakan salah satu dasar dari meditasi.

Meditasi merupakan jalan untuk  menuju pencapaian perkembangan mental spiritual dengan terlebih dahulu mengenali jati diri. Meditasi akan menuntun pada penemuan jati diri. Meditasi memiliki banyak arti, mulai dari sekedar konsentrasi pikiran, relaksasi, mengheningkan cipta sampai tahap keheningan mendalam (Samadhi). Meditasi berasal dari kata meditatio (Bhs Latin) yang berakar dari kata meditari yang berarti ‘berpikir, membayangkan, mencipta dengan pikiran, mempertimbangkan’. Meditasi ini sebenarnya terjemahan dari budaya spiritual kuno bangsa timur yang disebut sebagai ‘dhyana’ (Bhs Sanskerta) atau ‘jhana” (Bhs Pali) yang berarti tahap kesadaran penuh dimana pikiran diam namun tidak membeku dan mampu mengamati dinamika dalam diri. Intinya, meditasi adalah kegiatan melatih pikiran dan emosi agar mencapai keheningan dan kesadaran sejati. Tahap hening mendalam dinamakan kondisi ‘samadhi’. Meditasi secara umum membantu kita memperoleh ketenangan dan istirahat yang berkualitas. Dengan meditasi maka emosi dan pikiran menjadi lebih terkendali. Energi yang tadinya tidak terpola dan semrawut dalam bentuk pikiran-pikiran dan ungkapan emosi (tegang, kecewa, gembira, marah, sedih, dsb) dapat dipadukan dan diatur sehingga akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk menghadapi tugas berikut.

Prinsip Dasar Meditasi
a.      Meditasi adalah upaya untuk mencapai kesadaran yang lebih baik.
b.      Meditasi tidak dibatasi dan membatasi pada keyakinan dan kepercayaan seseorang.
c.       Hidup meditatif adalah hidup dengan kesadaran yang lebih baik.
d.      Kesadaran yang baik harus dinyatakan dalam pikiran, perkataan dan sikap tindak yang baik dalam hidup sehari-hari.

Latihan Aktorta KBK
Dalam khasanah nusantara jaman dulu, pembinaan pribadi terutama kaum muda dimulai dengan olah kanuragan (olah fisik dan mental) sebelum kemudian masuk ke olah spiritual kasepuhan.
Di KBK, dalam rangka pembinaan diri menuju insan yang taqwa berbudi luhur dan berakhlak mulia kita akan belajar menumbuhkembangkan potensi diri melalui latihan pernapasan dan meditasi. Melalui latihan pernapasan dan meditasi maka tubuh dan pikiran akan disiapkan untuk jenjang pembinaan kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Dengan berlatih pernapasan dimungkinkan diperoleh kekuatan-kekuatan luar biasa yang dapat menunjang karya kita namun terpenting adalah diperolehnya kesadaran tentang inti hidup dan pernapasan itu sendiri. Melalui meditasi pikiran akan terlatih makin fokus, makin tenang, makin damai, makin terkendali dan makin kreatif dengan kesadaran seutuhnya.

1. Latihan Pernapasan

a.       Latihan pernapasan KBK memiliki ciri khas penggunaan semua jenis pernapasan (napas dada, napas perut, napas diafragma) dengan berbagai macam gerakan yang tiap gerakan memiliki makna, fungsi dan menghasilkan daya tersendiri. Latihan pernapasan KBK terdiri dari:
-          Pernapasan membuang energi kotor (penyakit, kemalasan, kelelahan, dsb)
-          Pernapasan isi badan (diisi dengan tenaga murni untuk keselamatan, kekuatan, kesehatan, dsb)
-          Pernapasan tingkat dasar
-          Pernapasan tingkat lanjutan
-          Pernapasan tingkat penyempurnaan.

b.      Dengan berlatih pernapasan secara rutin dan tekun, maka kemampuan dan kondisi fisik tubuh akan makin baik dan dimungkinkan munculnya kemampuan supranatural seperti kebal senjata tajam, kemampuan melontarkan orang dari jauh, kemampuan penyembuhan, mendeteksi juga menerawang. Namun semua itu di KBK hanyalah bonus atau sarana untuk tugas perutusan, yang utama harus dicapai adalah bertaqwa, budi pekerti luhur dan akhlak mulia.

c.       Saat menghirup napas, dari udara ada beberapa intisari udara yang diserap. Menghirup napas sesungguhnya terjadi otomatis, karena udara akan masuk secara otomatis dari ruangan luar tubuh ke dalam tubuh karena tekanan udara di luar lebih tinggi dari dalam tubuh. Yang harus aktif dilakukan adalah menghembuskan napas. Saat menghembuskan napas, tubuh mengeluarkan racun dan unsur air. Pergerakan Pernapasan merupakan motor penggerak Bhayu dalam tubuh. Kembang kempis tulang rusuk, otot dada, naik turunnya selaput diafragma merupakan sistem pernapasan luar. Orang dewasa dalam kondisi normal bernapas antara 16-20x / menit. Meditasi akan membuat pernapasan dalam aktif kembali. Pernapasan dalam adalah pernapasan halus seperti yang berfungsi pada janin dalam kandungan. Setelah pernapasan dalam aktif maka pernapasan luar akan turun menjadi sekitar 5-6 x / menit. Jika pernapasan dalam aktif maka pertukaran intisari udara dan racun/sisa pembakaran antara udara paru-paru dan darah sangat maksimum. Pada orang dewasa yang tidak berlatih meditasi/pernapasan, sistem pernapasan agak kacau dan jumlah intisari udara yang diserap ke tubuh sangatlah sedikit.

d.      Sesungguhnya yang pertama kali manusia lakukan sesaat dilahirkan adalah MENGHEMBUS NAPAS. Begitu juga hal terakhir yang manusia kerjakan saat ajal tiba. Menarik napas adalah tindakan pasif, sedang menghembus napas adalah aktif. Jika kita sakit, terluka kecil, terbentur dsb maka kita tiup-tiup/hembus napas sehingga rasa sakit mereda. Namun, untuk ibu yang mau melahirkan cara normal harus menarik napas dalam-dalam karena perlu oksigen yang banyak.

e.      Fungsi Hembus Napas:
            i.       Memperhatikan Hembusan Napas: 
      Proses penghembusan napas menjadi lebih panjang, lebih halus, mengeluarkan lebih banyak udara kotor dari paru-paru sehingga lebih banyak udara bersih yang masuk ke paru-paru. Pada saat yang sama juga mengurangi frekuensi pernapasan sehingga menguntungkan kesehatan paru-paru dalam proses pemulihan dan penyembuhan dari penyakit yang ada. Tiap pernapasan menimbulkan gesekan antar kantung udara yang mengakibatkan luka/kerusakan pada beberapa kantung udara. Makin berkurang frekuensi pernapasan maka tingkat kerusakan makin sedikit dan kemampuan memperbaiki sel menjadi optimal.
     ii. Alvioli juga aktif berkontraksi mengeluarkan lebih banyak udara kotor, juga sangat baik sebagai proses pengeluaran dahak dan kotoran dari paru-paru, juga mencegah degenerasi alvioli. Paru-paru menjadi lebih bersih, lebih sehat, pertukaran O2 dan CO2 dalam paru-paru menjadi optimal.
     iii. Penghembusan napas yang terkatih dan disadari akan menstimulasi saraf parasimpatetik (yang memberi efek relaksasi) dan pada saat yang sama menekan/meredakan sistem saraf simpatetik (yang memberi efek ketegangan). Dengan penghembusan napas yang makin panjang dan halus secara alami maka didapat efek menurunkan ketegangan dan mengurangi penyakit akibat ketegangan.

2.       Latihan Meditasi
Latihan meditasi mencakup latihan konsentrasi, relaksasi, kontemplasi hingga Samadhi.
a.       Latihan konsentrasi antara lain dengan:
i.      Memusatkan perhatian pada pernapasan/gerak perut saat bernapas/titik tengah alis (mata ketiga)/ubun-ubun (chakra mahkota)
ii.    Mendaraskan kata suci. Pengertian suci di sini adalah dengan kesadaran penuh, baik bunyi maupun arti/makna. Misal saat tarik napas dalam hati ucapkan “Tuhan Maha Kasih”, saat hembus napas “Tuhan Maha Adil” dsb.

b.      Latihan Relaksasi antara lain dengan:
i.         Mendengarkan musik santai/spiritual sambil berkontemplasi tentang tema dalam musik tersebut atau sekedar menikmati keindahan musiknya.
ii.       Mengkontemplasikan kebesaran Tuhan dengan cara membayangkan diri kita ada di sebuah taman di daerah pegunungan, hawa sejuk segar tanpa polusi, pemandangan indah, ada sungai, air terjun, ngarai, pepohonan, bunga-bunga warna warni harum baunya, dsb.  Nikmati perasaan sejuk, tenang, segar, damai, gembira, dsb.
iii.      Latihan relaksasi sederhana yang mudah dilakukan di tempat yang cukup nyaman saat istirahat makan siang atau saat menjelang tidur.
o   Lengan tangan lurus digantung di samping, mulailah tarik napas dalam yang panjang dengan santai sambil menarik pundak ke arah atas dan hembuskan perlahan sambil turunkan pundak dan lemaskan seluruh otot, lakukan 9 kali untuk merelaksasikan tubuh
o   Telapak tangan diletakkan telungkup di pangkuan bila posisi duduk, kemudian gelengkan perlahan kepala ke kanan dan ditaruh di pundak kanan. Biarkan beberapa saat (5-8 detik) lalu dengan lembut gelengkan kepala anda ke kiri sampai terletak di bahu kiri dan tahan beberapa saat. Anda merasakan tarikan otot di bahu dan leher. Lakukan sampai 7 kali putaran.
o   Taruh kedua telapak tangan di bahu masing-masing, kemudian secara perlahan putar lengan ke arah depan 9x dan kearah sebaliknya 9x (gerakan membuat lingkaran dengan sikut lengan yang diputar)
o   Sekarang rilekskan pikiran anda dengan memandang ke depan bawah, fokus pada satu titik pandang yang lurus dengan pandangan anda, sambil terus bernapas biasa dan santai (jangan dipaksa untuk bernapas panjang). Setelah dirasa pikiran anda mulai santai dan pandangan mulai nanar karena mata ingin dipejamkan maka tutuplah mata anda lalu naikkan bola mata anda. Bola mata ke atas akan memacu otak masuk gelombang alpha. Kemudian niatkan dalam batin kalimat afirmasi, sebagai contoh : “Seluruh tubuh menjadi santai, nyaman dan damai, dan pada saat saya mengakhiri relaksasi ini dengan membuka mata maka rasa segar dan bahagia akan memenuhi sanubari saya”. Setelah beberapa saat mata ke posisi normal, terus perhatikan pernapasan. Jika pikiran melayang kembali arahkan perhatian ke pernapasan.
o   Selesai menjalankan relaksasi, bukalah mata anda dan renggangkanlah badan sehingga otot-otot menjadi lebih nyaman dan siap untuk kembali beraktifitas.
c.       Melatih pikiran untuk membangun sesuatu, yaitu dengan cara mendaraskan (mengucapkan berulang-ulang) suatu kalimat tujuan hidup yang sederhana dan jangka pendek sambil membayangkan proses pencapaiannya. Dalam ilmu psikologi kalimat ini dikenal sebagai “afirmasi”. Afirmasi adalah pernyataan tentang tujuan yang ingin dicapai, yang diulang-ulang dalam hati. Afirmasi bekerja efektif pada gelombang Alpha. Syarat suatu afirmasi adalah harus positif (hindari kata tidak, jangan, bukan), pribadi (mulai dengan aku atau saya), ringkas dan jelas, dan menunjukkan hasil yang ingin dan mungkin dicapai. Contoh afirmasi: “Aku memperoleh pekerjaan menyenangkan dengan penghasilan layak sebelum akhir Juni 2017”, “Aku mampu menyelesaikan tugas sebelum Minggu besok”, “Aku senantiasa sehat dan bersemangat”, “Aku berhasil membuka toko kelontong yang laris sebelum akhir tahun ini”.
Sesudah masuk keheningan dan relaksasi, daraskan afirmasi tersebut dalam hati berulang secara perlahan namun mantap. Setelah beberapa ulangan mulailah membayangkan proses-proses penting dalam mencapai tujuan tersebut, termasuk bagaimana kita mengatasi masalah atau hambatan yang ada. Proses ini sebaiknya dilakukan selama 15-30 menit. Lalu bisa diulangi lagi dari awal, mulai dari tahap membuat badan dan mental menjadi rileks. Lakukan setidaknya 21 kali (bisa tiap malam atau seminggu tiga-empat kali, makin teratur makin baik) dan perhatikan apakah ada sesuatu yang terjadi yang mengarah pada pencapaian tujuan yang anda sebutkan. Jika tidak, periksa apakah afirmasi (tujuan/keinginan) anda itu wajar dan memang sesuai kemampuan, potensi dan kondisi. Barangkali anda perlu membuat perbaikan atas afirmasi anda.
d.      Untuk masuk ke alam samadhi perlu waktu lebih lama dan latihan yang tekun. Mereka yang sudah berlatih meditasi secara benar puluhan kali umumnya akan masuk ke alam Samadhi sesudah 15-60 menit melakukan meditasi. Menjelang masuk ke alam Samadhi (gelombang otak dari alpha turun ke theta) kita akan mendapat banyak sensasi batin. Kita mungkin mendengar suara entah itu suara mendenging, suara orang ataupun suara lainnya, melihat cahaya terang atau pendaran warna warni, melihat sosok tokoh yang kita kenal maupun yang asing, serasa mengunjungi tempat yang asing, badan seperti terbang atau membesar, dan lain-lainnya. Kebanyakan orang merasa puas mendapat sensasi seperti ini. Bahkan sensasi yang didapat bisa menjadi petunjuk penyelesaian suatu masalah ataupun penyembuhan pun membuat orang memiliki daya linuwih. Namun itu masih belum mencapai inti penyatuan jati diri dengan Sumber Cahaya/Yang Maha Kuasa. Itu semua hanya semacam hiburan di tengah perjalanan yang membangkitkan semangat, maka perjalanan mesti terus dilanjutkan yaitu dengan terus tekun berlatih hening diri hingga mencapai persatuan sejati.

e.      Dalam rangka penyembuhan dan memperbaiki kondisi tubuh/regenerasi sel diperlukan teknik lain yang lebih tinggi.  Di Tibet dan India (pun diyakini di Nusantara kuno) telah beribu-ribu tahun dikembangkan teknik ini. Awalnya teknik ini bersifat rahasia dan hanya dipelajari oleh para pemimpin spiritual.  Namun sekarang beberapa teknik umum bisa dipelajari dan diperoleh dengan mudah. Perolehan ilmu dan teknik tersebut ada yang diturunkan langsung dari Guru atau secara gaib/pewahyuan. KBK bersyukur memiliki Pembina yang memegang amanah keilmuan sejati termasuk ilmu regenerasi sel.  

f.        Meditasi rutin untuk kesehatan paling bagus dilakukan antara pukul 04.00 - 06.00 pagi selama sekitar setengah sampai satu jam. Pada malam hari dapat dilakukan menjelang tidur. Pada kedua periode waktu ini gelombang otak/pikiran masih dalam keadaan ‘alpha’ yaitu gelombang pikiran yang tenang dan damai yang mudah menerima getaran halus dan memungkinkan energy hasil dari pemusatan pemikiran mengalir secara optimal. Ada baiknya juga sesekali melakukan meditasi pada tengah malam bersamaan dengan aktifnya kelenjar pitutiary dan pineal. Kelenjar pitutiary terletak di dalam kepala di belakang pusat dahi/tengah alis. Ini merupakan kelenjar utama yang mengatur fungsi kelenjar lainnya dan dikenal sebagai singgasana pikiran yang mengatur pemikiran emosional, nyata dan konsepsional. Kelenjar pineal teretak sedikit di atas kelenjar pituitary dan berfungsi mengatur tindakan cahaya di sekujur tubuh kita dan dikenal sebagai singgasana jiwa. Diyakini bahwa perpaduan inti kedua kelenjar akan membuka mata ketiga yang mampu melihat ke tiga masa (lalu, kini, mendatang).

g.       Meditasi untuk keperluan dunia bisnis sudah mulai diterapkan berpuluh-puluh tahun silam oleh orang Barat yang mempelajarinya dari para Guru, baik dengan datang ke Asia atau Guru tersebut didatangkan ke negara mereka. Jepang merupakan contoh negara yang berhasil membangun dirinya dengan menerapkan prinsip kehidupan yang meditatif (=penuh kesadaran). Kita semua mengetahui bahwa pengambilan keputusan dapat dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan metoda ilmiah dan fakta, atau secara tidak terstruktur dengan mengandalkan pada intuisi.  Kedua pendekatan ini apabila digabungkan akan menajdi kekuatan luar biasa.
Di Amerika sejak tahun 1970-an, para eksekutif telah mengikuti berbagai pelatihan di bidang ‘Mind Management’, ‘Emotional Management’,  dan sebagainya hingga kini banyak dikenal istilah Emotional Quotient/EQ (Tingkat Kecerdasan Emosional) dan Spiritual Quotient/SQ (tingkat kecerdasan spiritual). Mereka bahkan mempunyai program ‘Business Retreat’ dimana selama tiga sampai lima hari para eksekutif menyepi di daerah pegunungan untuk melakukan introspeksi, meditasi, dan kontemplasi sehingga mereka dapat menemukan inspirasi bagi kemajuan bisnis mereka. Pegunungan menjadi tempat yang ideal untuk latihan meditasi karena udara sejuk dan dingin akan menetralisir pengaruh suhu tubuh yang memanas akibat bentukan energi selama meditasi. Di KBK, tujuan yang harus kita capai adalah bahagia dan sejahtera, jadi pembinaan ke arah tersebut juga dilakukan dan segera dikembangkan secara profesional.