Penyamaan Persepsi Untuk Pengembangan dan Pemekaran KBK-
Bagian I
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo.
Meruya, 13 Agustus 2015
Berikan aku 10 pemuda maka aku ratakan gunung-gunung dan aku keringkan samudra dalam 1/4 kejapan mata.
Sahabat, aku ingin merubah tatanan kehidupan manusia yang sarat dengan jiwa material kebendaan menjadi tatanan kehidupan manusia dengan jiwa spiritual berke-Tuhan-an yang realistis. Aku membutuhkan kerjasamanya. Atas kesediaannya terima kasih.
Untuk merintis jalan kearah itu aku membutuhkan 10 - 11 orang sahabat yang bersemangat pemuda.
Aku ingin meratakan gunung-gunung, mengeringkan samudra, babat alas gung liwang liwung. Menyiapkan era baru bagi dunia dengan semboyan "Berenang-renang ke hulu, berenang-renang pula ke tepian", "Bersenang-senang dahulu bersenang-senang pula kemudian."
Kita berkarya sarat dengan suka cita. Menjauh dari derita. Berjuang tapi dengan senang. Jika perlu kita ciptakan metoda dan sistimatika yang baru. Kita tampil beda. Teman-teman, sahabatku, bantu aku.
Salam KBK. Tuhan menciptakan jagad raya dan segenap isinya dengan Sabda. Sementara kita adalah kalifah-Nya. Insya Allah walaupun sekecil apapun kita mewarisi kuasa-Nya.
Bahagia dan Sejahtera. Amin
Teman-teman kita menjadi satu grup bukan untuk mendapat hadiah bagi diri sendiri, memang akan disiapkan hadiah tetapi untuk dihadiahkan lagi. Apakah kita siap?
Kita mulai bebenah diri. Ini adalah berkarya di ladang/kebon/sawah Tuhan.
Setiap perjumpaan/pertemuan dengan sesama sampaikan pesan melalui Sang Guru Sejati kepada sesama "Tuhan, aku siap melayani saudaraku ini oleh sebab aku tahu, aku sedang melayani-Mu. Sempurnakanlah penyatuanku dalam karya-Mu. Jadikan aku pelayan yang baik.”
Itu niat kita dan diucapkan dalam hati. Jangan sampai timbul niat sekecil apapun yang bermaksud memegahkan diri.
Tebarkan perhatian dengan memandang segala yang bertebaran di muka bumi ini adalah lahan olahan kita. Mulailah katakan dalam hati kita yang paling dalam "kucari sampai kutemukan sesuatu yang indah, yang ada dalam dirimu". Inilah mata air kebahagiaan dari Tuhan untuk kita yang memperhatikan-Nya dalam kehidupan ini. Sumber mata air dengan ini kita temukan. Mata air kasih yang terus mengalir.
Kita mulai meratakan gunung-gunung, mengeringkan samudra. Kita airi secukupnya bumi ini agar menjadi subur. Dengan air kasih dari sumber mata air kehidupan. Teman-teman itulah langkah pertama kita.
Kalau kita puasa, kita sujud malam saya ingin teman-teman arahkan ke sumber mata air kehidupan. Insya Allah puasa kita, sujud kita akan didistribusikan seperti halnya air kehidupan itu bagi sesama. Sungguh bijaksana dan indah.
Sumber mata air kehidupan itu sungguh ada. Kita tak perlu ragu. Tak perlu bimbang yang penting adalah upaya kita meratakan gunung-gunung yang sudah barang tentu mengurug lembah juga mengeringkan samudra, membabat hutan gung liwang liwung semua menjadi bermanfaat bagi karya ke - Illahi - an kita.
Kita adalah Kalifah Allah dimuka bumi pengemban amanat-Nya yang berkarya dalam naungan dan bimbingan kasih-Nya.
Teman-teman, temukan metoda dan sistimatikamu masing-masing untuk karya ini. Bila sudah ketemu distribusikan air kasih dari Allah bagi sesama. Kebahagiaan dari Allah, saya jamin menyatu denganmu dari saat ini juga.
Jadi pesan pertama adalah tentang Mata Air Kehidupan. Bahagia dan Sejahtera. Amin.
Mata air KBK dari sumber yang Abadi. Tak pernah asat, selalu penuh dan siap didistribusikan. Menanti keseriusan dan keikhlasan kita. Kita tetap bersuka cita oleh sebab Kerajaan Allah sdh mendekat.
Mata Air Kehidupan.
Bak penampungan Air Kehidupan kita tak terbatas. Mampu menampung tak terhingga. Mengapa demikian?
Semua itu terselenggara oleh sebab kita distribusikan kepada saudara sesama kita. Makin banyak yang kita tampung makin banyak pula yang bisa didistribusikan. Bayangkan seandainya kita mengambil cuma sedikit. Tercukupi tidak kebutuhan saudara-saudara kita?
Ada lagi yang mengambil air kehidupannya melebihi kapasitas distribusi, maka akan terjadi bencana.
Yang secukupnya saja. Pasti berkah, oleh sebab air kehidupan ini menghidupi seluruh insan di bumi.
Sumber mata air kehidupan ada pada siapapun juga. Oleh sebab itu semua akan tercukupi. Sumber Mata Air Kehidupan ada pada siapapun.
ADA PADA SIAPAPUN. Kucari sesuatu yang indah yang ada pada dirimu. Sampai aku temukan. Dari situ aku mulai melayanimu.
Dari sesuatu yang indah pada dirimu aku mulai. MELAYANI-MU... dengan sungguh.
Rahasia tentang bahagia aku kabarkan kepadamu. "Kasihilah sesamamu dengan benar dan.... Jangan mengharap belas kasih sesama. Mengharaplah belas kasih Allah Tuhanmu." Itulah sebenar-benarnya awal dari usaha pencapaian akhlak mulia dan budi pekerti luhur.
Penyampaian pesan terhadap sesama dimuIai dari kepekaan rasa (bukan perasaan) yang akurat baru dikonfirmasikan melalui jiwa spiritual kita.
Pesan bisa langsung berbuat keteladanan, nasehat dan doa. Doa yang kita panjatkan merupakan usaha bilamana berbuat langsung ataupun nasehat tak mungkin lagi bisa diharapkan hasilnya.
Untuk itu diperlukan “feeling” terhadap permasalahan yang disandang siapapun yang kita layani. Baru kita menyampaikan pesan. Juru warta, juru damai, pamong adalah status dan kemampuan pemberian Tuhan yang mesti kita terima untuk dimiliki.
Mari kita ratakan gunung-gunung, kita urug jurang-jurang, kita keringkan samudra kita babad hutan gung liwang liwung untuk kesejahteraan manusia untuk keeksistensian jiwa spiritual menjauh dari jiwa material kebendaan.
Aku butuhkan cukup 10 orang berjiwa muda. Semua insya Allah terealisasi dalam perkenan Allah.
Urut-urutannya berbuat langsung, nasehat langsung maupun tidak langsung dan yang terlemah adalah mendoakan. Walaupun kita tahu doa adalah luar biasa kekuatannya.
Yang mengetuk pintu, yang membuka pintu, yang mempersilahkan masuk, yang duduk di singgasana kerajaan hati, yang berkarya adalah Dia.......Dia........Dia juga dimana kalau kita menyatu sempurnalah kita. Oleh sebab dengan itu kita menjadi tiada. Yang ada hanyalah Dia, Sang Pewarta yang menyelamatkan seluruh umat manusia.
Mata saji, materi dasar langkah pasti Mangayu Hayuning Bawono. Spiritualitas KBK.
Sesungguhnya kita ini adalah Sumber Mata Air yang siapapun boleh mengambil air dengan nyaman. Air yang murni yang dibutuhkan oleh sesama. Karena air murni itu mampu menghilangkan rasa haus dan membuat damai sepanjang masa.
Kitalah yang menyiapkan sehingga air itu menjadi murni. Oleh sebab kita melayani dengan baik maka bolehlah kita menyatu dalam kasih Tuhan.
Inilah bekal karya kita, penebar benih kebahagiaan dan kesejahteraan yang diilhami Kasih Tuhan yang nyata.
Kridha Bahtera Kasih bermuatkan kepedulian yang nyata bukan sekedar konseptual yang tergelar di langit alam maya.
Kapan lagi kita menggali jiwa spiritual yang bermuatkan Kasih Allah dengan melepaskan diri dari keterlekatan jiwa material kebendaan yang sarat dengan kedagingan.
Kita luruskan kenyataan diri yang selama ini keliru. Bukanlah salah tetapi perlu diluruskan pengertiannya.
Kebanyakan dari manusia jiwanya untuk kebendaan, inilah yang tidak membahagiakan oleh sebab tidak kekal adanya. Ini yang disebut salah langkah. Lalu yang benar dan membahagiakan dan mensejahterakan yang mana?
Kita tak boleh mengotori jiwa kita. Sedikitpun tidak boleh. Untuk itu setiap hari jiwa itu mesti dibuat segar seperti pada mulanya.
Manajemen langit yang selama ini kita jalankan sudah waktunya turun ke bumi. Kridha Bahtera Kasih menyiapkan segala seuatu yang dibutuhkan untuk merealisasinya. Untuk itu secara lahiriah dalam bentuk nyata kita menyelenggarakan aktifitas dalam menyamakan persepsi tentang misi dan visi kita yang sudah dituangkan dalam anggaran dasar kita.
Kita menyamakan persepsi dengan acuan penghayatan terhadap norma-norma yang ada di masyarakat.
Untuk itu semua pengurus KBK siaga penuh ikut berperan aktif dalam mengembangkan dan memakmurkan KBK.
Ibadah bisalah kita dikatagorikan dalam 2 hal:
1. Yang konseptual yaitu menyampaikan dengan warta dan bersifat teoritis dan memberi keterangan teoritis tentang apa yang dibaca dan apa yang didengar termasuk apa yang dilihat yang mungkin juga pengalaman sendiri atau orang lain.
2. Yang praktis dan strategis. Yaitu langsung dengan tindakan nyata seperti:
a) Menyantuni fakir miskin, kaum dhuafa, yatim piatu. Orang tua jompo, korban perang, korban bencana alam dsb.
b) Mendirikan dan menyelenggarakan lembaga-lembaga bergerak dalam bidang pendidikan, panti-panti sosial, baksos atau mungkin memperhatikan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Teman-teman KBK, kita bergerak di kedua sektor tersebut. Walaupun masih tertatih-tatih namun maju terus pantang mundur dalam kordinasi Ketua KBK dan para pengurus serta warga yang lain serta para simpatisan pada umumnya. Karena kita di negara Pancasila maka asuhannya juga acuannya adalah pandangan hidup bangsa kita yaitu Pancasila.
Saudaraku semua kami mohon dukungannya seperti yang menjadi perkenan saudara-saudara sekalian.
Salam KBK, bahagia dan sejahtera bagi kita termasuk saudara-saudara sekalian sekeluarga dengan keluarga besarnya. Doa kami mengiringi. Amin.
Kita bergerak dibidang kemanusiaan berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa berperikemanu-siaan yang adil dan beradab berkebangsaan musyawarah dan berkeadilan sosial menuju insan Tuhan berakhlak mulia berbudi pekerti luhur. Selamat berjuang. Tuhan memberkati.
Bagian I
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo.
Meruya, 13 Agustus 2015
Berikan aku 10 pemuda maka aku ratakan gunung-gunung dan aku keringkan samudra dalam 1/4 kejapan mata.
Sahabat, aku ingin merubah tatanan kehidupan manusia yang sarat dengan jiwa material kebendaan menjadi tatanan kehidupan manusia dengan jiwa spiritual berke-Tuhan-an yang realistis. Aku membutuhkan kerjasamanya. Atas kesediaannya terima kasih.
Untuk merintis jalan kearah itu aku membutuhkan 10 - 11 orang sahabat yang bersemangat pemuda.
Aku ingin meratakan gunung-gunung, mengeringkan samudra, babat alas gung liwang liwung. Menyiapkan era baru bagi dunia dengan semboyan "Berenang-renang ke hulu, berenang-renang pula ke tepian", "Bersenang-senang dahulu bersenang-senang pula kemudian."
Kita berkarya sarat dengan suka cita. Menjauh dari derita. Berjuang tapi dengan senang. Jika perlu kita ciptakan metoda dan sistimatika yang baru. Kita tampil beda. Teman-teman, sahabatku, bantu aku.
Salam KBK. Tuhan menciptakan jagad raya dan segenap isinya dengan Sabda. Sementara kita adalah kalifah-Nya. Insya Allah walaupun sekecil apapun kita mewarisi kuasa-Nya.
Bahagia dan Sejahtera. Amin
Teman-teman kita menjadi satu grup bukan untuk mendapat hadiah bagi diri sendiri, memang akan disiapkan hadiah tetapi untuk dihadiahkan lagi. Apakah kita siap?
Kita mulai bebenah diri. Ini adalah berkarya di ladang/kebon/sawah Tuhan.
Setiap perjumpaan/pertemuan dengan sesama sampaikan pesan melalui Sang Guru Sejati kepada sesama "Tuhan, aku siap melayani saudaraku ini oleh sebab aku tahu, aku sedang melayani-Mu. Sempurnakanlah penyatuanku dalam karya-Mu. Jadikan aku pelayan yang baik.”
Itu niat kita dan diucapkan dalam hati. Jangan sampai timbul niat sekecil apapun yang bermaksud memegahkan diri.
Tebarkan perhatian dengan memandang segala yang bertebaran di muka bumi ini adalah lahan olahan kita. Mulailah katakan dalam hati kita yang paling dalam "kucari sampai kutemukan sesuatu yang indah, yang ada dalam dirimu". Inilah mata air kebahagiaan dari Tuhan untuk kita yang memperhatikan-Nya dalam kehidupan ini. Sumber mata air dengan ini kita temukan. Mata air kasih yang terus mengalir.
Kita mulai meratakan gunung-gunung, mengeringkan samudra. Kita airi secukupnya bumi ini agar menjadi subur. Dengan air kasih dari sumber mata air kehidupan. Teman-teman itulah langkah pertama kita.
Kalau kita puasa, kita sujud malam saya ingin teman-teman arahkan ke sumber mata air kehidupan. Insya Allah puasa kita, sujud kita akan didistribusikan seperti halnya air kehidupan itu bagi sesama. Sungguh bijaksana dan indah.
Sumber mata air kehidupan itu sungguh ada. Kita tak perlu ragu. Tak perlu bimbang yang penting adalah upaya kita meratakan gunung-gunung yang sudah barang tentu mengurug lembah juga mengeringkan samudra, membabat hutan gung liwang liwung semua menjadi bermanfaat bagi karya ke - Illahi - an kita.
Kita adalah Kalifah Allah dimuka bumi pengemban amanat-Nya yang berkarya dalam naungan dan bimbingan kasih-Nya.
Teman-teman, temukan metoda dan sistimatikamu masing-masing untuk karya ini. Bila sudah ketemu distribusikan air kasih dari Allah bagi sesama. Kebahagiaan dari Allah, saya jamin menyatu denganmu dari saat ini juga.
Jadi pesan pertama adalah tentang Mata Air Kehidupan. Bahagia dan Sejahtera. Amin.
Mata air KBK dari sumber yang Abadi. Tak pernah asat, selalu penuh dan siap didistribusikan. Menanti keseriusan dan keikhlasan kita. Kita tetap bersuka cita oleh sebab Kerajaan Allah sdh mendekat.
Mata Air Kehidupan.
Bak penampungan Air Kehidupan kita tak terbatas. Mampu menampung tak terhingga. Mengapa demikian?
Semua itu terselenggara oleh sebab kita distribusikan kepada saudara sesama kita. Makin banyak yang kita tampung makin banyak pula yang bisa didistribusikan. Bayangkan seandainya kita mengambil cuma sedikit. Tercukupi tidak kebutuhan saudara-saudara kita?
Ada lagi yang mengambil air kehidupannya melebihi kapasitas distribusi, maka akan terjadi bencana.
Yang secukupnya saja. Pasti berkah, oleh sebab air kehidupan ini menghidupi seluruh insan di bumi.
Sumber mata air kehidupan ada pada siapapun juga. Oleh sebab itu semua akan tercukupi. Sumber Mata Air Kehidupan ada pada siapapun.
ADA PADA SIAPAPUN. Kucari sesuatu yang indah yang ada pada dirimu. Sampai aku temukan. Dari situ aku mulai melayanimu.
Dari sesuatu yang indah pada dirimu aku mulai. MELAYANI-MU... dengan sungguh.
Rahasia tentang bahagia aku kabarkan kepadamu. "Kasihilah sesamamu dengan benar dan.... Jangan mengharap belas kasih sesama. Mengharaplah belas kasih Allah Tuhanmu." Itulah sebenar-benarnya awal dari usaha pencapaian akhlak mulia dan budi pekerti luhur.
Penyampaian pesan terhadap sesama dimuIai dari kepekaan rasa (bukan perasaan) yang akurat baru dikonfirmasikan melalui jiwa spiritual kita.
Pesan bisa langsung berbuat keteladanan, nasehat dan doa. Doa yang kita panjatkan merupakan usaha bilamana berbuat langsung ataupun nasehat tak mungkin lagi bisa diharapkan hasilnya.
Untuk itu diperlukan “feeling” terhadap permasalahan yang disandang siapapun yang kita layani. Baru kita menyampaikan pesan. Juru warta, juru damai, pamong adalah status dan kemampuan pemberian Tuhan yang mesti kita terima untuk dimiliki.
Mari kita ratakan gunung-gunung, kita urug jurang-jurang, kita keringkan samudra kita babad hutan gung liwang liwung untuk kesejahteraan manusia untuk keeksistensian jiwa spiritual menjauh dari jiwa material kebendaan.
Aku butuhkan cukup 10 orang berjiwa muda. Semua insya Allah terealisasi dalam perkenan Allah.
Urut-urutannya berbuat langsung, nasehat langsung maupun tidak langsung dan yang terlemah adalah mendoakan. Walaupun kita tahu doa adalah luar biasa kekuatannya.
Yang mengetuk pintu, yang membuka pintu, yang mempersilahkan masuk, yang duduk di singgasana kerajaan hati, yang berkarya adalah Dia.......Dia........Dia juga dimana kalau kita menyatu sempurnalah kita. Oleh sebab dengan itu kita menjadi tiada. Yang ada hanyalah Dia, Sang Pewarta yang menyelamatkan seluruh umat manusia.
Mata saji, materi dasar langkah pasti Mangayu Hayuning Bawono. Spiritualitas KBK.
Sesungguhnya kita ini adalah Sumber Mata Air yang siapapun boleh mengambil air dengan nyaman. Air yang murni yang dibutuhkan oleh sesama. Karena air murni itu mampu menghilangkan rasa haus dan membuat damai sepanjang masa.
Kitalah yang menyiapkan sehingga air itu menjadi murni. Oleh sebab kita melayani dengan baik maka bolehlah kita menyatu dalam kasih Tuhan.
Inilah bekal karya kita, penebar benih kebahagiaan dan kesejahteraan yang diilhami Kasih Tuhan yang nyata.
Kridha Bahtera Kasih bermuatkan kepedulian yang nyata bukan sekedar konseptual yang tergelar di langit alam maya.
Kapan lagi kita menggali jiwa spiritual yang bermuatkan Kasih Allah dengan melepaskan diri dari keterlekatan jiwa material kebendaan yang sarat dengan kedagingan.
Kita luruskan kenyataan diri yang selama ini keliru. Bukanlah salah tetapi perlu diluruskan pengertiannya.
Kebanyakan dari manusia jiwanya untuk kebendaan, inilah yang tidak membahagiakan oleh sebab tidak kekal adanya. Ini yang disebut salah langkah. Lalu yang benar dan membahagiakan dan mensejahterakan yang mana?
Kita tak boleh mengotori jiwa kita. Sedikitpun tidak boleh. Untuk itu setiap hari jiwa itu mesti dibuat segar seperti pada mulanya.
Manajemen langit yang selama ini kita jalankan sudah waktunya turun ke bumi. Kridha Bahtera Kasih menyiapkan segala seuatu yang dibutuhkan untuk merealisasinya. Untuk itu secara lahiriah dalam bentuk nyata kita menyelenggarakan aktifitas dalam menyamakan persepsi tentang misi dan visi kita yang sudah dituangkan dalam anggaran dasar kita.
Kita menyamakan persepsi dengan acuan penghayatan terhadap norma-norma yang ada di masyarakat.
Untuk itu semua pengurus KBK siaga penuh ikut berperan aktif dalam mengembangkan dan memakmurkan KBK.
Ibadah bisalah kita dikatagorikan dalam 2 hal:
1. Yang konseptual yaitu menyampaikan dengan warta dan bersifat teoritis dan memberi keterangan teoritis tentang apa yang dibaca dan apa yang didengar termasuk apa yang dilihat yang mungkin juga pengalaman sendiri atau orang lain.
2. Yang praktis dan strategis. Yaitu langsung dengan tindakan nyata seperti:
a) Menyantuni fakir miskin, kaum dhuafa, yatim piatu. Orang tua jompo, korban perang, korban bencana alam dsb.
b) Mendirikan dan menyelenggarakan lembaga-lembaga bergerak dalam bidang pendidikan, panti-panti sosial, baksos atau mungkin memperhatikan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Teman-teman KBK, kita bergerak di kedua sektor tersebut. Walaupun masih tertatih-tatih namun maju terus pantang mundur dalam kordinasi Ketua KBK dan para pengurus serta warga yang lain serta para simpatisan pada umumnya. Karena kita di negara Pancasila maka asuhannya juga acuannya adalah pandangan hidup bangsa kita yaitu Pancasila.
Saudaraku semua kami mohon dukungannya seperti yang menjadi perkenan saudara-saudara sekalian.
Salam KBK, bahagia dan sejahtera bagi kita termasuk saudara-saudara sekalian sekeluarga dengan keluarga besarnya. Doa kami mengiringi. Amin.
Kita bergerak dibidang kemanusiaan berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa berperikemanu-siaan yang adil dan beradab berkebangsaan musyawarah dan berkeadilan sosial menuju insan Tuhan berakhlak mulia berbudi pekerti luhur. Selamat berjuang. Tuhan memberkati.