Penyatuanku
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo
Aku tak mau terperangkap oleh kerancuan pengertian dasar tentang makna dan arti dari hidup, kehidupan dan penghidupan.
Kehidupan ada oleh sebab ada daya dari kuasa Illahi berupa Sumber Cahaya yaitu Sang Hidup.
Ternyata cahaya itu apabila menyatu dengan wadah mampu bergerak dan menggerakkan.
Yang menguasai daya gerak itu ada 2 macam:
1. Yang tak nampak oleh Indra penglihatan kita, bersifat ghaib atau meta fisik mampu menggerakkan kita dalam hal berkarya diluar yang serba misteri.
2. Yang nampak oleh Indra penglihatan kita bersifat lahiriah.
Keduanya sebenarnya adalah satu berasal dari Sang Hidup. Dan keduanya menuntut raga/fisik
yang ada pada kita adalah wadahnya. Baik itu fisik/mental.
Daya itu menguasai manusia dan dikuasai manusia. Manusia adalah wadah yang sempurna dan kedua daya tersebut.
Di ketika aku dalam keadaan murni maka sempurnalah panyatuanku dengan daya yang berasal dari Sumber Cahaya tersebut dalam kesadaranku seutuhnya. Maka aku bisa bergerak dalam kesadaranku sama halnya yang dikehendakinya dengan baik.
Disitu aku merasakan hidupku lebih berarti oleh sebab panyatuanku dengan Sang Hidup ternyata direalisasikan. Damai.
Dalam kedamaianku seutuhnya oleh sebab panyatuanku dengan Sang Hidup aku merasakan ada kekuatan/daya yang tidak bisa aku lawan yang menghisapku untuk bergerak mengkondisikan diri bersama Sang Hidup/Sumber Cahaya Kehidupan. Untuk selanjutnya aku duduk di Singgasana Kerajaan Hatiku bersama dengan Sang Pemegang Kuasa kehidupanku.
Oleh Sudjarwo H. Mintorogo
Kehidupan ada oleh sebab ada daya dari kuasa Illahi berupa Sumber Cahaya yaitu Sang Hidup.
Ternyata cahaya itu apabila menyatu dengan wadah mampu bergerak dan menggerakkan.
Yang menguasai daya gerak itu ada 2 macam:
1. Yang tak nampak oleh Indra penglihatan kita, bersifat ghaib atau meta fisik mampu menggerakkan kita dalam hal berkarya diluar yang serba misteri.
2. Yang nampak oleh Indra penglihatan kita bersifat lahiriah.
Keduanya sebenarnya adalah satu berasal dari Sang Hidup. Dan keduanya menuntut raga/fisik
yang ada pada kita adalah wadahnya. Baik itu fisik/mental.
Daya itu menguasai manusia dan dikuasai manusia. Manusia adalah wadah yang sempurna dan kedua daya tersebut.
Di ketika aku dalam keadaan murni maka sempurnalah panyatuanku dengan daya yang berasal dari Sumber Cahaya tersebut dalam kesadaranku seutuhnya. Maka aku bisa bergerak dalam kesadaranku sama halnya yang dikehendakinya dengan baik.
Disitu aku merasakan hidupku lebih berarti oleh sebab panyatuanku dengan Sang Hidup ternyata direalisasikan. Damai.
Dalam kedamaianku seutuhnya oleh sebab panyatuanku dengan Sang Hidup aku merasakan ada kekuatan/daya yang tidak bisa aku lawan yang menghisapku untuk bergerak mengkondisikan diri bersama Sang Hidup/Sumber Cahaya Kehidupan. Untuk selanjutnya aku duduk di Singgasana Kerajaan Hatiku bersama dengan Sang Pemegang Kuasa kehidupanku.
